Berita Konawe Selatan
Warga Laonti Komplain Bantuan Beras Perusahaan Tambang di Konawe Selatan Tak Merata
Warga Laonti Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara komplain penyaluran bantuan beras dari perusahaan pertambangan di Konsel, tidak merata.
Penulis: Samsul | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Laonti Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) komplain penyaluran bantuan beras dari perusahaan pertambangan di Konsel, tidak merata.
Diketahui perusahaan pertambangan tersebut yakni PT Gerbang Multi Sejahtera (PT GMS) menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat se Kecamatan Laonti sebanyak 4 ton atau seribu paket dalam bentuk beras kemasan 25 kilogram.
Perwakilan masyarakat Desa Tambolosu, Kecamatan Laonti, memprotes penyaluran bantuan itu karena tidak menyeluruh.
"Untuk bantuan kemarin terkhusus di desa kami yang tidak menerima bantuan beras itu sebanyak 14 Kepala Keluarga," katanya Kepada TribunnewsSultra.com, Senin (19/3/2024).
Ia juga menjelaskan sebelumnya pihak perusahaan sering melakukan pembagian bantuan tetapi ada beberapa pihak kepala keluarga tidak pernah mendapatkannya.
"Jadi bukan kali ini saja pada tahun 2022 kami juga tidak dapat bantuan seperti masyarakat lainnya yang dapat bantuan di Kecamatan Laonti," jelasnya.
Baca juga: Segel Pagar Kayu Sekolah Dasar di Konawe Selatan Dibuka Usai Mediasi dengan Ahli Waris Pemilik Tanah
Ia mengatakan seharusnya pihaknya juga mendapatkan bantuan, karena pihaknya juga turut merasakan dampak aktivitas PT GMS.
"Kami juga turut merasakan dampak aktivitas PT GMS, jadi kami juga mesti dapat bantuan, karena beberapa kali kami dapat bantuan, hanya pada dua momen itu kami tidak dapat bantuan," ujarnya.
"Jadi dalam setahun kami terima nanti dekat lebaran bantuan beras, kompensasi dan lainnya itu tidak ada," tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Tambolosu, Tahir yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, mengatakan pembagian bantuan tersebut dilakukan secara menyeluruh.
Sedangkan warga yang belum mendapatkan bantuan tersebut, Tahir menyebut karena masih berada di luar kota.
“Itu tidak benar, masih ada yang belum ambil karena mereka tidak ada di desa masih ada yang di Kendari, mereka masih disimpankan dan tidak boleh diwakili kalau mau ambil,” katanya.
Baca juga: Kronologi Dua Warga Tinanggea Konawe Selatan Bacok Polisi, Pelaku Marah Ditegur saat Konsumsi Miras
Selain itu Humas PT GMS, Sakir mengatakan bahwa pihak perusahaan telah melakukan pembagian bantuan setiap tahunnya.
"Jadi tiap tahun perusahaan menyalurkan bantuan kepada masyarakat se Kecamatan Laonti," katanya.
Sedangkan Desa Tambolosu tersebut tidak masuk lingkar tambang, menurutnya pembagian beras ke desa tersebut hanya kebijakan perusahaan.
"Kemarin itu 4.000 paket bantuan, jadi tidak semua bisa tercover, hanya berdasarkan data dan skala prioritas yang berada dilingkar tambang," jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Samsul)
Segel Pagar Kayu Sekolah Dasar di Konawe Selatan Dibuka Usai Mediasi dengan Ahli Waris Pemilik Tanah |
![]() |
---|
Kronologi Dua Warga Tinanggea Konawe Selatan Bacok Polisi, Pelaku Marah Ditegur saat Konsumsi Miras |
![]() |
---|
Banjir di Desa Lamomea Konda Meluap Tutupi Jalan Kendari-Konsel, Warga Berjaga Bantu Kendaraan Lewat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.