Mengenal Penyakit Langka Stiff Person Syndrome Viral Diderita Celine Dion Kini Mundur Dari Panggung
Berikut ini mengenal penyakit langka Stiff Person Syndrom viral. Penyanyi dunia yang terkenal Celine Dion menderita penyakit ini.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
"Saya bekerja sangat keras untuk membangun kembali kekuatan saya, namun tur bisa menjadi sangat sulit bahkan ketika Anda dalam kondisi 100 persen,” tulis Celine Dion beberapa waktu di Instagram-nya.
Celine Dion kala itu mengakui kecewa tak bisa menyapa penggemarnya akibat pembatalan tur tersebut.
Namun dia berjanji akan kembali ke panggung saat kondisi kesehatannya pulih kembali.
Dilansir Kompas.com, Jumat (26/5/2023), Celine Dion mengumumkan untuk membatalkan semua jadwal tur konsernya hingga April 2024.
Celine Dion saat ini menetap di Las Vegas bersama saudara perempuannya bernama Linda sekaligus menjalani perawatan dari dokter spesialis stiff person syndrome.
Pemenang Grammy itu saat ini fokus pada istirahat dan baru-baru ini dia terlihat menghabiskan waktu berkualitas bersama putra-putranya.
Bahkan Rene Charles Angelil yang merupakan putra pertama Celine Dion, sempat membagikan kebersamaannya dengan sang ibu di media sosial.
Mengenal Penyakit Sindrom Stiff Person
Tak banyak yang mengenal penyakit stiff person syndrome.
Stiff person syndrome termasuk penyakit langka yang merupakan gangguan saraf yang langka.
Seperti halnya yang dialami Celine Dion pelantun lagu My Heart Will Go On.
Penyakit stiff person syndrome sebagaimana dilansir dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke dari National Institutes of Health (NIH), Minggu (28/5/2023), menyebutkan bahwa stiff person syndrome merupakan kelainan saraf atau neurologis progresif yang langka.
Penderita stiff person syndrome seperti halnya penyanyi Celine Dion, biasanya akan memperlihatkan gejala seperti otot kaku di batang tubuh (torso), lengan dan kaki.
Stiff person syndrome memiliki gejala seperti kepekaan yang lebih besar terhadap kebisingan, sentuhan dan tekanan emosional yang dapat memicu kejang otot.
Selain itu penderita sindrome ini seiring waktu dapat mengembangkan postur tubuh yang terus membungkuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.