3 Fakta Kembalinya TikTok Shop Beroperasi di Platform Tokopedia, Nilai Investasi Capai 23,4 Triliun
Tiga fakta kembalinya TikTok Shop beroperasi di platfom Tokopedia. Nilai investasi dari TikTok Shop ke PT GoTo Gojek Indonesia bahkan capai Rp 23 t.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini tiga fakta kembalinya TikTok Shop beroperasi di platfom Tokopedia.
Nilai investasi dari TikTok Shop ke PT GoTo Gojek Indonesia bahkan mencapai Rp 23,4 triliun.
Kabar hadirnya kembali TikTok Shop membawa kabar baik untuk para penggunanya.
Belum genap satu tahun tak dapat diakses, TikTok Shop akan kembali menggeliat.
Kehadiran TikTok Shop inipun disambut baik para pengguna bahkan viral di media sosial.
Termasuk yang bergerak dalam bidang e-commerce.
Tak tanggung-tanggung, nilai investasi digelontorkan perusahaan platform berbagi video pendek ini sekitar Rp 23,4 triliun.
Baca juga: Penyebab TikTok Shop Dilarang Jualan Online Lagi Bahkan Terancam Ditutup, Berikut Ketentuan Terbaru
Tentunya, sebagai komitmen jangka panjang mendukung operasional.
Lantas apa-apa saja fakta di balik kembalinya TikTok Shop ?
1. Gandeng PT GoTo Gojek Tokopedia
PT GoTo Gojek Tokopedia menjalankan mitra bersama TikTok Shop Indonesia.
Kemitraan tersebut, membuka jalan leluasa bagi TikTok Shop untuk kembali beroperasi.
Sehingga, TikTok Shop secara resmi kembali di Indonesia.
Selain itu, hadirnya kembali TikTok Shop ini pun disebut-sebut dilakukan dengan aksi merger atau bergabung antara TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo.
"Sebagai bagian dari kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia," dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/12/2023).
2. Nilai Investasi
Sebagai bentuk kerja sama, TikTok menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar untuk komitmen jangka panjang dalam mendukung operasional Tokopedia.
Namun, ditegaskan investasi itu tak akan membuat dilusi lebih lanjut atas kepemilikan GoTo di Tokopedia.
"Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Pertumbuhan bisnis Tokopedia setelah dikombinasikan dengan TikTok Shop Indonesia ini akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek. GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut," dikutip dari laporan tertulis.
Baca juga: TikTok Shop Tak Akan Dilarang di Indonesia, Pemerintah Punya Cara Lain Buat Aturan Dagang Online
Mengutip pemeberitaan Kontan.co.id, dalam transaksi bisnis antar perusahaan besar tersebut, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Grup GoTo.
Menurut manajemen kedua perusahaan, komite ini dibentuk untuk memastikan kegiatan bisnis berlangsung dengan mengedepankan dampak positif bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Disamping itu, berdasarkan informasi sebagian besar komisaris di Tokopedia juga merupakan orang Indonesia.
Adapun Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Sugito Walujo ditunjuk menjadi ketua komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi antara PT Tokopedia dengan TikTok Shop Indonesia demi mendukung ekonomi digital dan perluasan e-commerce di Indonesia.
“Kerjasama ini akan melahirkan juara e-commerce Indonesia, dengan mengombinasikan kekuatan lokal Tokopedia dengan jangkauan pasar yang masif dan kecanggihan teknologi TikTok. Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan mempromosikan produk-produk buatan Indonesia," kata Patrick, dalam keterangan yang disampaikan ke Kontan.
"Bisnis GoTo kini memiliki fondasi yang lebih kuat dan kami berharap kemitraan dengan Tiktok akan membawa banyak manfaat tidak hanya bagi bisnis e-commerce, namun juga bagi layanan on-demand dan bisnis fintech kami," katanya.
Tak kalah penting, TikTok diketahui akan menginvestasikan dana lebih dari US$ 1,5 miliar atau setara sekitar Rp 23 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$), sebagai komitmen jangka panjang untuk berinvestasi mendukung operasional Tokopedia, tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo pada Tokopedia.
3. Tokopedia dan TikTok Shop Bergabung
Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan digabung di bawah PT TikTok.
TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia.
Lebih lanjut, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
Kesepakatan antara Tokopedia dan TikTok akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang akan menjadi mitra eksosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau keuangan digital melalui GoTo Financial dan layanan on-demand dari Gojek.
GoTo menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sesuai dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.
Kerja sama antara TikTok dan Tokopedia akan dimulai dengan periode uji coba yang dilakukan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.
Uji coba ini akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Alasan TikTok Shop ditutup
Sebelumnya, operasional TikTok Shop ditutup pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Pada hari itu menu TikTok Shop yang biasanya ditemui di sebelah kanan menu home tidak ditemui lagi di aplikasi TikTok.
ByteDance selaku pemilik TikTok menutup TikTok Shop untuk mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.
Berdasarkan peraturan yang mulai berlaku pada 26 September 2023 tersebut, social commerce yang ada di Tanah Air macam TikTok, Instagram, dan Facebook hanya boleh memfasilitasi promosi barang dan jasa yang dijual pedagang, serta tidak diperkenankan melakukan transaksi jual beli di platform masing-masing.
Regulasi ini berdampak langsung terhadap bisnis e-commerce TikTok yang memungkinkan para penggunanya membeli dan membayar barang atau jasa secara langsung di dalam aplikasi TikTok.
Sementara, TikTok beroperasi di Indonesia hanya dalam kapasitas sebagai Penyedia Sistem Elektronik (PSE).
Untuk dapat melakukan transaksi jual beli di platform miliknya, penyelenggara layanan elektronik seperti TikTok wajib memiliki surat izin berusaha bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
PMSE meerupakan izin perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangat dan prosedur elektronik (e-commerce). Sementara, PSE didefinisikan sebagai pemanfaatan sistem elektronik oleh penyelenggara negara, orang, badan usaha, dan masyarakat untuk pelayanan publik maupun non-publik.
Lewat kerja sama baru yang dijalin dengan Tokopedia, TikTok Shop pun kembali beroperasi lewat marketplace lokal Indonesia tersebut. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh Tokopedia.
Investasi 1,5 miliar dolar
Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan menerima investasi senilai US dolar 1,5 miliar dari TikTok untuk unit bisnis Tokopedia.
Rencananya, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia.
Nantinya TikTok akan memiliki saham pengendalian di PT Tokopedia.
Adapun TikTok akan menggenggam 75,01 persen.
Sementara GOTO akan mempertahankan kepemilikan saham sebesar 24,99 persen di Tokopedia.
Dus, TikTok akan menjadi pengendali baru bagi Tokopedia.
Semua fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh Tokopedia.
"TikTok berkomitmen menginvestasikan lebih dari US dolar 1,5 miliar pada entitas Tokopedia secara jangka panjang," jelas manajemen GOTO, Senin (11/12).
Tak berhenti sampai itu, TikTok juga akan memberikan pendanaan lebih lanjut pada Tokopedia.
Penandaan ini tidak akan mendilusi kepemilikan GOTO.
"GoTo dan TikTok juga menjajaki peluang kolaborasi strategi lanjutan, termasuk di area financial services dan on-demand services," papar manajemen.
(*)
(TribunPontianak.co.id)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.