Doa Harian

3 Amalan Penting Saat Memasuki Musim Hujan Agar Bawa Keberkahan, Doa, Mengambil Air, hingga Bewudhu

Tiga amalan penting saat memasuki musim hujan agar membawa keberkahan. Mulai dari berdoa, mengambil air hujan, hingga bisa digunakan untuk berwudhu.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini tiga amalan penting saat memasuki musim hujan agar membawa keberkahan. Mulai dari berdoa, mengambil air hujan, hingga bisa digunakan untuk berwudhu. Amalan-amalan yang dilakukan ini, tentunya diharapkan bisa membawa keberkahan dalam hidup. Sehingga, saat hujan turun sebagai ummat musli tak perlu takut dan meminta perlindungan pada Allah SWT. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini tiga amalan penting saat memasuki musim hujan agar membawa keberkahan.

Mulai dari berdoa, mengambil air hujan, hingga bisa digunakan untuk berwudhu.

Amalan-amalan yang dilakukan ini, tentunya diharapkan bisa membawa keberkahan dalam hidup.

Sehingga, saat hujan turun sebagai ummat musli tak perlu takut dan meminta perlindungan pada Allah SWT.

Seperti diketahui, hujan bisa membawa keberkahan saat turun.

Saat ini Indonesia telah melewati masa musim kemarau yang begitu panjang.

Namun, akhirnya meski sempat kemarau, musim hujan tak lama lagi akan segera tiba.

Baca juga: Musim Hujan di Sulawesi Tenggara Diprediksi BMKG Bertahap Mulai November, Puncaknya Januari 2024

Di beberapa titik wilayah Indonesia, sudah diguyur hujan.

Sebaiknya, pada momen hujan turun Anda bisa segera melakukan amalan-amalan.

Selain mendapatkan pahala, amalan yang dilakukan tentu diharapkan bisa membawa keberkahan.

Sebagai umat muslim, selain memanjatkan doa, patut diketahui amalan- amalan ketika turun hujan.

Doa yang kita panjatkan ketika hujan merupakan cara bersyukur dan mensyukuri nikmat Allah.

Juga meminta agar Indonesia terhindar dari banjir meski hujan telah turun.

Berikut amalan-amalan ketika turun hujan yang dilansir dari TribunStyle.com dan dalamislam.com :

1. Mengambil berkah air hujan

Air hujan adalah keberkahan.

Sehingga saat hujan turun, Anda bisa mengambilnya.

Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

Anas bin Malik ra berkata, “Sesungguhnya kami pernah kehujanan bersama Rasulullah SAW kemudian beliau menyingkap bajunya hingga hujan mengguyurnya. “Mengapa Engkau melakukan demikian wahai Rasulullah?”
Kemudian Rasulullah bersabda,

لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى

Artinya : “Karena hujan ini baru saja diciptakan oleh Allah.”

An Nawawi kemudian menjelaskan bahwa makna dari hadits tersebut adalah hujan merupakan rahmat baru pemberian dari Allah SWT.

Oleh sebab itulah, Rasulullah SAW bermaksud mengambil berkah dari hujan tersebut.

An Nawawi juga mengatakan bahwa terdapat dalil bagi para ulama Syafiiyah yang menganjurkan untuk menyingkap badan selain aurat saat awal turun hujan semata-mata untuk mendapatkan keberkahan dari hujan tersebut.

Hal ini juga dicontohkan oleh sahabat Ibnu ‘Abbas yang berkata,

أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: “يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً

Artinya : “Saat turun hujan, beliau berkata, keluarkanlah pelanaku juga bajuku. Dan beliau membaca ayat yang berarti, “Dan Kami telah menurunkan air dari langit yang banyak mengandung baroka”(QS. Qaaf 50 : 9)

2. Berwudhu menggunakan air hujan

Baca juga: Bulan Ini Awal Turun Hujan di Sulawesi Tenggara, Simak Prediksi BMKG Sultra

Yazid bin Al Hadi mengatakan bahwa Rasulullah SAW ketika melihat hujan yang mengalir deras bersabda,

اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ

Artinya : “Keluarlah bersama kami menuju air yang Allah jadikan sebagai alat untuk bersuci” Lalu kami semua bersuci menggunakan air tersebut dan memuji nikmat Allah.

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa air hujan juga dapat dijadikan media untuk mensucikan diri.

Sungguh Allah mempermudah segala sesuatu yang kita butuhkan.

3. Dilarang mencela hujan

Ketika hujan turun, kita sama sekali tidak diperkenankan untuk mencelanya.

Hujan adalah nikmat Allah yang luar biasa.

Perlu diketahui bahwa setiap ucapan seseorang baik yang bernilai dosa maupun tidak akan masuk ke dalam catatan amal malaikat.

Allah berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya : “Tidak ada ucapan apapun yang diucapkan melainkan dicatat oleh malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf 50 : 18)

Rasulullah SAW pun telah banyak menasehati kita untuk tidak menjadi kambing hitam dari apa yang tidak kita sukai.

Seperti larangan beliau saat kita mencela waktu dan angin sebab kedua hal itu sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa.

Namun akan berbeda hukumnya, jika kita hanya mengucapkan seperti kalimat pemberitaan misalnya, “Hari ini hujan sangat deras sehingga kita tidak dapat pergi ke kantor”

Kalimat seperti ini tentunya tidak mengandung sesuatu yang mencela sehingga hukumnya tidak apa-apa.

Pada intinya, mencela hujan sama sekali adalah hal yang terlarang dalam Islam.

Sebab mencela hujan sama saja degan mencela Pencipta hujan yaitu Allah SWT.

Sudah sepatutnya kita sebagai umat manusia dapat menjaga lisan kita untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik dan menimbulkan murkanya Allah.

Yang dilakukan semestinya ketika hujan sebagai cara meningkatkan akhlak terpuji tidak lain adalah dengan banyak melakukan amalan-amalan serta banyak memunajatkan doa-doa ketika turun hujan.

(*)

(TribunStyle/Listusista) (SerambiNews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved