Berita Sulawesi Tenggara

Musim Hujan di Sulawesi Tenggara Diprediksi BMKG Bertahap Mulai November, Puncaknya Januari 2024

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan awal musim hujan di Sulawesi Tenggara akan tiba secara bertahap mulai November 2023.

handover
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan tiba secara bertahap mulai November 2023. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan tiba secara bertahap mulai November 2023.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas mengatakan prediksi tersebut menyusul dengan kondisi langit di Sultra yang mulai menunjukkan potensi pertumbuhan awan hujan.

"Kami prediksi musim hujan mulai November, itu baru di Kabupaten Kolaka Utara. Selebihnya Desember untuk seluruh wilayah Sultra," kata Aris kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (24/10/2023).

Sementara puncak musim hujan di Sulawesi Tenggara akan terjadi mulai Januari, Maret, April, dan Juni 2024.

Meskipun, saat ini Sultra juga masih mengalami musim kemarau hingga fenomena El Nino.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Kota Kendari Sulawesi Tenggara Minggu 22 Oktober 2023 Suhu Capai 33 Derajat

Di mana, BMKG memprediksi puncak musim kemarau atau indeks El Nino–Osilasi Selatan (ENSO) akan terjadi pada Desember 2023 kemudian indeks ENSO akan turun secara gradual.

Anomali SST Wilayah Samudra Hindia bagian timur diprediksi mendingin pada November-Desember yang kemudian menuju normal.

Indian Ocean Dipole positif diprediksi akan terjadi hingga November 2023, kemudian meluruh menuju netral.

Aris mengingatkan dampak dari musim hujan ke depan yang akan terjadi pada beberapa sektor yakni sektor kebencanaan, sektor perkebunan, dan sektor transportasi.

Untuk sektor kebencanaan akan terjadi peningkatan curah hujan yang disertai angin kencang dan petir, dampaknya yakni banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Baca juga: Kenali Gejala Heat Stroke, Gangguan Kesehatan Dipicu Cuaca Panas, Warga Kendari Diimbau Waspada

Di sektor pertanian maupun perkebunan yaitu genangan atau banjir pada lahan pertanian serta rusaknya komoditi tanaman tertentu akibat angin kencang.

Kondisi tersebut berpotensi akan menyebabkan terjadinya gagal panen yang akan menurunkan produksi serta berimbas pada kenaikan harga.

Sedangkan, dampak di sektor transportasi yaitu jalanan licin dan tergenang, tumbangnya pohon akibat angin kencang, dan rusaknya jembatan maupun jalanan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved