Pilpres 2024

Sosok Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Yusril Ihza?

Sosok cawapres Prabowo Subianto masih teki-teki, meski sejumlah nama sudah beredar yakni Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
handover
Sosok cawapres Prabowo Subianto masih teka-teki, meski dua rivalnya sejauh ini sudah resmi mengumumkan pasangannya. Dua bakal Capres 2024 yang sudah meresmikan pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sosok cawapres Prabowo Subianto masih teki-teki, meski sejumlah nama sudah beredar yakni Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra.

Sedangkan, dua rivalnya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 sejauh ini sudah resmi mengumumkan sosok cawapresnya.

Dua bakal Capres 2024 yang sudah meresmikan pendampingnya adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Terbaru, cawapres Ganjar yang diumumkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada Rabu (18/10/2023) adalah Mahfud MD.

Sebelumnya, Anies sudah resmi berpasangan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dua pasangan Capres dan Cawapres 2024 itupun sudah menjadwalkan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Anies-Imin dipastikan menjadi pendaftar pertama di KPU pada Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Pada hari yang sama, Ganjar-Mahfud juga akan mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres pada pukul 11.00 WIB.

Baca juga: Sepak Terjang Mahfud MD Cawapres Ganjar Pranowo, Tim Sukses Prabowo Subianto, Duet Presiden Jokowi

Sedangkan, Prabowo Subianto sejauh ini belum diketahui kapan akan mendaftarkan diri bersama pasangannya di KPU.

Partai politik (parpol) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) pun belum menentukan siapa bakal cawapres Prabowo hingga berita ini tayang.

Meski beberapa nama sudah disebut-sebut berpeluang mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di Pilpres 2024 mendatang.

Beberapa calon kuat yang ramai beredar menjadi bakal cawapres Prabowo di antaranya Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Yusril Ihza Mahendra.

Nama Gibran menguat menyusul hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia capres-cawapres.

MK memutuskan seseorang yang belum berusia 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres asal berpengalaman sebagai kepala daerah atau pejabat negara yang dipilih melalui Pemilu.

Nama Gibran pun sebelumnya diusulkan DPC Gerindra berbagai daerah di Indonesia, termasuk kelompok relawan yang salah satunya Pro Jokowi atau Projo.

Namun, Wali Kota Solo ini malah mengunggah artikel terkait Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra yang tengah mengurus Surat Keterangan Tak Pernah Dipidana.

Artikel tersebut diunggah Gibran di akun X (dulu Twitter), @gibran_tweet, pada Rabu (18/10/2023).

Diketahui, Surat Keterangan Tak Pernah Dipidana adalah salah satu syarat maju sebagai capres atau cawapres.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Djuyamto, membenarkan pihaknya telah mengeluarkan surat keterangan untuk beberapa orang yang hendak maju Pilpres 2024.

Selain Yusril Ihza Mahendra dan Erick Thohir adapula nama pemohon Anies Baswedan hingga Muhaimin Iskandar.

Prabowo Tak Mau Terburu-buru

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak ingin terburu-buru dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Baca juga: Kader dan Pengurus PDIP Sulawesi Tenggara Bakal Bentuk Tim Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

“Ojo kesusu, ojo grusa-grusu, terus kita. Namanya demokrasi ya,” kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (17/10/2023) malam.

Prabowo hanya menjawab singkat pertanyaan mengenai cawapres.

Adapun kalimat ojo kesusu dan ojo grusa-grusu biasa diucapkan oleh Presiden Jokowi.

Selebihnya, saat ditanya perihal putusan MK yang membolehkan kepala daerah belum berusia 40 tahun maju sebagai capres/cawapres, Prabowo hanya mengacungkan jempol.

Prabowo juga enggan menjawab saat ditanya apakah sosok cawapres yang mendampinginya adalah Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, Prabowo sudah mengungkapkan ada empat nama yang mengerucut dalam bursa cawapresnya.

Keempat nama tersebut tiga di antaranya berasal dari Pulau Jawa.

Cawapres Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, adalah Mahfud MD. Lantas siapa sosok calon pendamping Capres 2024 Prabowo Subianto?
Cawapres Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, adalah Mahfud MD. Lantas siapa sosok calon pendamping Capres 2024 Prabowo Subianto? (kolase foto (handover))

“Cawapres sudah mengerucut menjadi empat nama,” katanya usai pertemuan bersama ketua umum parpol KIM, Jumat (13/10/2023).

“Satu calon luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, satu calon dari Jawa Timur,” jelasnya menambahkan.

Ia pun memastikan finalisasi cawapres akan dilakukan secepatnya.

“Kita akan finalkan dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo segera mengadakan rapat untuk membahas bakal cawapresnya.

“Nanti akan dibicarakan di tingkat partai,” jelas Sekjen Gerindra Ahmad Muzani usai rapat dewan pembina di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023) petang.

Muzani mengatakan, cawapres Prabowo akan melalui persetujuan dari ketua umum partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Sedang mencocokkan para waktu ketua umum,” kata Muzani dikutip dari Kompas.com.

Muzani menyebutkan, sebenarnya pertemuan para pimpinan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dijadwalkan pada Senin.

Namun, Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pergi ke China mendampingi Presiden Jokowi.

“Karena ada ketua umum parpol yang menyertai kunjungan presiden ke China, maka rapat ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju ditunda sampai dengan kumpul semuanya,” jelas Muzani.

Ia juga mengatakan, putusan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) akan menjadi bahasan dalam rapat mendatang.

“Tentu saja ini akan menjadi sebuah cara pandang dari partai-partai koalisi KIM dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Pengakuan Gibran

Baca juga: Kans Duet Prabowo Gibran Terbuka Setelah MK Bolehkan Cawapres di Bawah 40 Tahun Asal Berpengalaman?

Nama Gibran Rakabuming Raka sudah sejak lama mencuat dan disebut-sebut sebagai kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto.

Beberapa waktu lalu, Gibran blak-blakan mengaku telah mendapat ‘lamaran’ dari Prabowo untuk menjadi cawapres, beberapa kali.

Terkait hal itu, Gibran mengaku telah melapor ke PDIP.

“Lebih dari satu kali ada (Prabowo menawari jadi cawapres). Lebih dari satu kali intinya,” katanya, Selasa (10/10/2023), dilansir TribunSolo.com.

“Kita sebagai bawahan wajib melaporkan. Dan sudah kami laporkan (ke PDIP) juga,” jelasnya menambahkan.

Tetapi, Gibran sudah beberapa kali menyatakan penolakannya saat disinggung soal menjadi cawapres Prabowo.

Ia menegaskan, dirinya ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Wali Kota Solo.

Diketahui, munculnya nama Gibran dalam bursa cawapres Prabowo menimbulkan pro-kontra pada sejumlah pihak.

Terlebih, saat MK mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres yang diajukan mahasiswa asal Solo, Jawa Tengah, Almas Tsaqibbirru.

Gugatan tersebut adalah individu boleh mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres meskipun belum berusia 40 tahun, apabila berpengalaman atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.

Putusan itu dianggap untuk memuluskan langkah Gibran maju Pilpres 2024.

Meski demikian, banyak pihak yang mendorong Gibran agar tak maju sebagai cawapres.

Pasalnya, hal ini akan berpengaruh pada citra ayahnya, Jokowi.

Apalagi kini isu dinasti politik kembali muncul dan ramai diperbincangkan publik.

Baca juga: Gaya Capres-Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Diumumkan Megawati, Jalan Bareng Diiringi Shalawat

Menanggapi itu, Gibran menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.

“Kalau itu saya kembalikan ke warga,” ujar Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Senin (16/10/2023).

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut bakal cawapres Prabowo menguat keempat nama.

Empat nama tersebut yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“Airlangga Hartarto yang diusung oleh Partai Golkar, Erick Thohir yang diusung oleh Partai Amanat Nasional, Gibran Rakabuming, Khofifah Indar Parawansa,” jelasnya Senin (9/10/2023).

Kans Erick dan Yusril

Selain Gibran, Menteri BUMN Erick Thohir juga menjadi salah satu kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto.

Bahkan, PAN tetap menyodorkan nama Erick menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024, meski nama Gibran lebih santer dikabarkan.

“Kami kalau PAN ya Pak Erick Thohir. Tapi, yang lain silakan usulkan,” ujar Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, belum lama ini.

Erick pun diketahui membuat surat keterangan tidak pernah dipidana ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

Selain Erick, nama lainnya adalah Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.

“Memang benar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan beberapa surat ket tidak pernah dipidana,” kata Pejabat Humas PN Jaksel, Djuyamto kepada wartawan, Rabu (18/10/2023).

“Atas nama pemohon Yusril Ihza mahendra, Erick Thohir, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar,” jelasnya menambahkan.

Djuyamto mengatakan surat permohonan tersebut dibuat sebagai syarat pendaftaran pemilihan Presiden (Pilpres).

“Keperluannya di dalam surat permohonan disebutkan untuk keperluan persyaratan pendaftaran Pilpres,” ujarnya.

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, juga mengonfirmasi soal kabar Erick mengurus kelengkapan berkas administrasi untuk menjadi cawapres itu.

Menurut Saleh, mengurus surat tersebut adalah hal yang wajar sebagai seorang warga negara.

"Kan punya manfaat yang banyak. Jadi tidak salah kalau orang mengurusnya."

“Karena ada masa berlakunya, bisa juga orang mengurus dan menyimpannya. Jika sewaktu-waktu diperlukan, tidak repot lagi untuk mengurus," kata Saleh, Rabu.

Terkait surat itu diperuntukkan untuk maju cawapres, Saleh menilai hal itu merupakan langkah untuk berjaga-jaga jika nantinya dipilih jadi bakal cawapres Prabowo.

Ia mengibaratkan pembuatan surat itu sebagai sedia payung sebelum hujan.

Menurut Saleh, Erick Thohir dinilai memiliki peluang yang sama menjadi cawapres Prabowo.

“Pak Erick kan masih memiliki peluang. Selama peluang jadi cawapres terbuka, ya kita tidak perlu pertanyakan soal pengurusan dan kelengkapan berkas lainnya,” jelasnya.

“Anggap aja melaksanakan pepatah, 'Sedia Payung Sebelum Hujan'. Kalau nanti diperlukan, ya sudah ada,” ujarnya menambahkan.

Meski demikian, Saleh meminta semua pihak tak menanyakan lebih dalam mengenai pembuatan surat ini.

“Pasti pengurusan tersebut memiliki tujuan. Bahkan bisa saja secara eksplisit untuk kelengkapan pemberkasan cawapres."

Sementara, PBB menyebut apa yang dilakukan Yusril merupakan langkah cadangan jika putra Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka tak jadi maju cawapres Prabowo.

“Ya Yusril sendiri sudah saya minta untuk mempersiapkan syarat-syarat tersebut,” kata Sekjen PBB, Afriansyah Noor, Rabu (18/10/2023) dikutip dari Kompas.com.

“Siapa tahu kalau Gibran tidak jadi maju, ya beliau yang akan jadi maju sebagai calon wakil presiden yang kami usung dari PBB,” jelasnya menambahkan.

Afriansyah mengatakan, hingga saat ini Prabowo masih belum memiliki sosok yang sudah pasti untuk dideklarasikan sebagai cawapres.

Sehingga, menurut Afriansyah, semua yang masuk dalam kandidat cawapres Prabowo memiliki kans yang sama.

“Ya semua orang saat ini belum ada kepastian siapa cawapresnya Pak prabowo."

"Jadi siapa pun yang merasa akan dipilih Pak Prabowo, silakan saja mendaftar dan mempersiapkan syarat-syarat," tuturnya.

Afriansyah menegaskan bahwa PBB akan terus mendorong Yusril yang menjadi bakal cawapres Prabowo.

Pun dengan Gibran juga akan ia dukung, meski menjadi pilihan kedua setelah Yusril.

“Nah, semoga apa yang sudah dilakukan dengan membuat persyaratan sebagai syarat untuk maju sebagai capres-cawapres ini dipenuhi."

"Ya itu yang kita harapkan. Jadi semua punya peluang untuk dipilih Pak Prabowo jadi pendamping beliau," ujar Afriansyah.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunnews.com/Pravitri Retno Widyastuti/Milani Resti Dilanggi, Kompas.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved