Berita Kendari
Cegah Kekerasan Anak, DP3A Kota Kendari Gencar Sosialisasi ke Sekolah
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kota Kendari gencar melakukan sosialisasi ke sekolah.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kota Kendari gencar melakukan sosialisasi ke sekolah.
Sosialisasi tersebut salah satunya dilakukan di SMPN 8 Kendari, Selasa (3/10/2023).
Hal tersebut sebagai langkah pencegahan dan promosi terhadap kekerasan anak.
Dimana, laporan kekerasan anak hingga Juli 2023 sebanyak 35 kasus, sedangkan di tahun 2022, hanya mencapai 31 kasus.
Baca juga: Polda Sulawesi Tenggara Minta Jaga Kondusivitas Pemilu 2024, Harap Sampaikan Pesan-pesan Damai
Plt DP3A Kota Kendari, Fitriani Sinapoy mengatakan pencegahan kekerasan anak harus dilakukan sejak awal, salah satunya mengedukasi anak-anak agar tidak melakukan perundungan, baik secara langsung maupun melalui media sosial (Cyber Bullying).
Dimana saat ini, kasus perundungan banyak terjadi dimedia sosial yang dampaknya bisa lari ke psikis korban, walaupun tidak dilakukan secara langsung.
Sehingga upaya pemerintah Kota Kendari dalam mengatasi Cyber Bullying yakni dengan cara mengeluarkan regulasi terkait perlindungan anak.
Baca juga: Maraknya Perundungan, Ini Upaya SMPN 8 Kendari Sultra Hindari Aksi Bullying di Sekolah
Kemudian membentuk lembaga untuk menanggulangi tindakan cyber bullying, membuat situs-situs anti cyber bullying untuk edukasi.
Lalu, menyelenggarakan seminar internet sehat dan anti cyber bullying, serta mensosialisasikan kembali UU ITE dan penggunaan internet yang baik.
"Kalau secara tupoksi, DP3A memiliki tiga tupoksi yang penting yakni harus melakukan pencegahan, memastikan adanya perlindungan dan juga harus bisa melakukan penanganan beberapa kasus-kasus," kata Fitriani Sinapoy, Selasa (3/10/2023).
Namun, untuk mensosialisasikan terkait kekerasan anak atau perundungan kepada anak-anak, DP3A tidak bisa melakukannya jika sendiri.
Sehingga harapannya semua lini bisa berkolaborasi bersama-sama melakukan tindakan pencegahan, baik pihak sekolah, masyarakat maupun organisasi-organisasi.
"Saya berharap semua bisa berkontribusi dalam melakukan tindakan pencegahan, sehingga kasus kekerasan anak tidak akan terjadi di Kota Kendari."
"Dan sosialisasi ini nantinya juga akan dilaksanakan di sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kota Kendari," jelasnya (*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.