ABK Asal Sultra Meninggal di Taiwan
Sosok Jenazah ABK asal Muna Sultra Meninggal Dunia di Taiwan, Alumni Taruni SMKS Pelayaran Raha
pria yang berprofesi anak buah kapal (ABK), asal Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia di Perairan Taiwan.
Penulis: sawal | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Seorang pria yang berprofesi anak buah kapal (ABK), asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia di Perairan Taiwan.
Ternyata sosok korban merupakan mantan Taruni SMKS Kelautan dan Perikanan Raha, Kabupaten Muna, Sultra.
"Almarhum Inisial D (22) alumni Taruni SMKS Kelautan dan Perikanan Raha tahun 2019 yang lalu," ujar kepala sekolah SMKS Kelautan dan Perikanan Raha, La Halisi.
Sosok ABK ini merupakan pemuda asal Kelurahan Dana, Kecamatan Watopute, Muna, Sultra.
Baca juga: BREAKING NEWS Seorang ABK Kapal Asal Muna Sultra Meninggal Dunia di Perairan Taiwan
Setelah tamat SMKS Pelayaran Raha tahun 2019 yang lalu.
D langsung melakukan kontrak kerja dengan salah satu perusahaan di Jakarta, yakni PT Ayla Samudra Indonesia.
"Selesai wisuda almarhum langsung mengikuti kontrak kerja bersama PT Ayla Samudra Indonesia di Jakarta selama dua tahun," beber La Halisi.
D kemudian perpanjang kontrak ke 2 dan 3 Januari 2023, pada perusahaan yang sama, melalui negara Singapura.
Baca juga: Tukang Parkir di Kota Kendari Ditemukan Meninggal Dunia, Saksi Mata Sebut Sempat Kejang-kejang
"Jadi berangkat melalui Singapura almarhum itu," ujar sang mantan kepala sekolah.
Sementara dugaan awal korban meninggal dunia, karen panas tinggi. Disertai demam, Senin (14/8/2023) lalu.
"Informasi tersebut langsung disampaikan kepada kami (sekolah SMKS pelayaran), sebagai mitra perusahaan."
"Bahwa petugas medis kapal, sudah melakukan pemeriksaan kepada korban," katanya.
Namun berselang beberapa hari panas tinggi dan demam tidak kunjung pulih.
Baca juga: Polisi Tilang Mobil Tambang di Jalan Poros Kendari Sulawesi Tenggara, Ternyata Sopir Tak Punya SIM
Korban langsung di bawah ke salah satu rumah sakit di Taiwan, setelah pihak sekolah berkordinasi dengan perusahaan sebagai mitra kerja.
"Pada Selasa (3/9/2023) kapal membawa korban ke rumah sakit di Taiwan, ditemani ABK yang lain dari sekolah yang sama (SMKS Pelayaran Raha)," ucap La Hasili.
Namun nyawa D tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (8/9/2023) di Taiwan.
Sementara jenazah D sudah berada di kampung halaman, sejak Sabtu (30/9/2013), dan langsung dikebumikan. (*)
(TribunnewsSultra.com/Sawal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.