Harga Beras di Kendari
Harga Beras Melonjak Naik Pedagang di Kota Kendari Dibikin Cemas, Ukuran 5kg Tembus Rp65 Ribu
harga beras saat ini terpantau melonjak tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pedagang di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta pemerintah segera menstabilkan harga beras yang sedang melonjak.
Pasalnya harga beras saat ini terpantau melonjak tinggi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Tak terkecuali di Kota Kendari, beras medium seperti Beras Mawar saat ini dijual Rp12 ribu dari harga sebelumnya hanya Rp11 ribu per liter.
Baca juga: Stok Beras Bulog Sampai Desember, Pemkot Kendari Ajak Masyarakat dan ASN Konsumsi Pangan Lokal
Beras Premium seperti Beras Kepala Super mencapai Rp13 ribu per liter, dari harga sebelum Rp12 ribu per liter.
Untuk ukuran 5 kilo, Beras Mawar saat ini dijual Rp65 ribu dari sebelumnya Rp60 ribu.
Sedangkan Beras Kepala saat ini dijual Rp70 ribu, dari harga sebelumnya Rp65 ribu per 5 kilo.
Sementara untuk harga Beras Kepala per karungnya ukuran 50 kilo sebelumnya dijual Rp580 ribu - Rp590 ribu, saat ini mencapai Rp660 ribu - Rp670 ribu.
Baca juga: Update Harga Bahan Pokok di Pasar Anduonohu Kendari, Cabai Rawit Naik hingga 10 Ribu Rupiah
Pedagang beras di Pasar Anduonohu Kendari, Itha mengaku kenaikan harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
Menurutnya kanikan harga yang melonjak tinggi ini dikarenakan musim kemarau.
"Karena kemarau susah beras tidak jadi, di penggilingan juga padinya tidak jadi. Ini saya stok dari Kendari, Konawe, Konawe Selatan," ujarnya, Minggu (24/9/2203).
Selama kondisi harga beras dan beberapa komoditas lainnya naik, Itha mengaku sering kali mendapat keluhan dari para pembeli.
Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menjual beras dengan harga seperti saat ini.
Baca juga: Update Harga Buah-buahan di Pasar Raya Mekongga Kolaka Sulawesi Tenggara Bulan September 2023
Untuk itu ia berharap pemerintah bisa memperhatikan masyarakat ke bawah dan para penjual, sehingga harga bisa kembali stabil seperti sebelumnya.
"Harapan saya semua barang-barang turun harganya, tidak hanya beras tapi semuanya lah, supaya masyarakat bisa merasakan barang tidak melonjak begini harganya."
"Kita ini kalau tidak bisa ambil bagaimana mau kasih makan anak istri, ini matapencahariannya kita beras," bebernya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.