Sosok Sebenarnya Wamen yang Ditampar Capres, Alifurrahman Bantah Sebut Prabowo Tampar Wamentan

Alifurrahman membantah kabar dirinya menyebarkan isu Prabowo Subianto menampar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Alifurrahman membantah kabar dirinya menyebarkan isu Prabowo Subianto menampar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi. 

Lebih lanjut, Alifurrahman kembali meminta agar dicek kebenarannya usai Presiden Joko Widodo membantah adanya peristiwa tersebut.

"Arahan Presiden jelas, silakan media cek kebenarannya. Setahu Presiden, tidak ada (peristiwa tersebut). Tapi ya silahkan cek. Masa nyekek?," kata Alifurrahman.

Kemudian ketika ditanya terkait sosok yang menampar dan mencekik serta korbannya, Alifurrahman enggan untuk memberitahu.

Disisi lain, Alifurrahman mengaku siap untuk menghadapi laporan yang dilayangkan pihak Prabowo.

Dirinya bakal bertanggung jawab atas pernyataan yang telah dilontarkannya tersebut.

Namun, Alifurrahman meyakini Istana tidak akan melaporkan dirinya.

"Kalau Istana rasanya gak akan melaporkan. Kalau pihak Gerindra atau Prabowo ya silahkan saja," tuturnya.

"Saya bertanggung jawab atas video saya pribadi. Bukan video atau tulisan orang lain," sambungnya memukasi.

Baca juga: Viral Raffi Ahmad Buka Loker untuk Partner Sus Rini Asisten Rayyanza, Simak Syarat dan Ketentuannya

Reaksi Gerindra

Partai Gerindra angkat bicara terkait isu Menhan RI Prabowo Subianto dituding menampar dan mencekik seorang Wakil Menteri saat sedang rapat.

Isu itu mencuat dilontarkan lewat sebuah video berjudul Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT? di kanal YouTube SewordTV yang diunggah pada Minggu (17/9/2023).

Meski tak menyebut detail nama menteri yang dimaksud, pernyataan Alifurrahman tersebut merujuk pada sosok Prabowo.

Namun, Partai Gerindra dan Kementan RI pun membantah isu yang beredar tersebut.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mempertanyakan isu tersebut muncul selepas partai Demokrat memutuskan bergabung dengan koalisi Indonesia maju.

Isu itu seolah sengaja dihembuskan untuk menutupi bergabungnya Demokrat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved