Dua Pria Pakai Mobil SUV Curi Kursi Besi Diduga Sudah Lama Pantau Apotek Dzaky Farma Kendari Sultra

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Karyawan Apotek Dzaky Farma Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menduga apotek tempatnya bekerja sudah lama dipantau oleh para pencuri.

Hal tersebut karena saat melakukan aksinya para pencuri tersebut terlihat santai dan sudah mengenal lokasi di sekitar apotek tersebut.

"Kayaknya dia sudah lama pantau, karena dia kenal sekali, dan santai sekali mencuri," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Minggu (3/9/2023).

Termasuk, kata Fandi, Apotek Dzaky Farma Kendari, Provinsi Sultra tempatnya bekerja tidak memiliki jadwal tetap untuk ditutup.

"Biasa kita cepat tutup, biasa juga kadang jam 12 baru tutup tergantung pasien yang datang," ujar karyawan apotek tersebut.

Selain itu, kata Fandi, dua pelaku pencurian tersebut sempat mengobrol sekitar 20 menit sebelum melakukan aksinya.

"Santai sekali pokoknya, dia keliling-keliling dulu di samping apotek bahkan sampai dia kencing dulu di situ," tuturnya.

Baca juga: Ricuh Suporter Bola di Konda Konawe Selatan Pukul Warga Desa Lawan Gegara Tak Terima Kekalahan

Fandi pun berharap aparat kepolisian supaya cepat menangkap kedua pelaku pencurian kursi besi di apotek tersebut.

"Karena saya jengkel sekali itu gayanya pencuri itu," tutupnya.

Sebelumnya, inilah kronologi dua pria menggunakam mobil SUV mencuri kursi besi di Apotek Dzaky Farma Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Insiden pencurian kursi besi oleh dua pria bermobil tersebut terjadi pada Sabtu (2/9/2023), sekitar pukul 23.30 Wita.

Petugas Apotek Dzaky Farma Kendari bernama Fandi mengatakan dirinya datang ke apotek sekitar pukul 08.00 Wita.

Ketika berada di tempatnya bekerja, dirinya sudah tak lagi melihat kursi besi yang diletakkan di depan apotek tersebut.

"Sementara tadi malam pas saya balik itu masih ada," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: Aksi Dua Pria Pakai Mobil SUV Curi Kursi Besi di Apotek Dzaky Farma Kendari Sulawesi Tenggara

Fandi pun tak merasa curiga dengan tidak adanya kursi besi tersebut, karena berpikir mungkin kursi tersebut dibawa masuk ke dalam apotek oleh pegawai lainnya.