Bukan Dirut dan Komisaris, Inilah Sosok Bos BUMN Karya yang Mirip Raja Menurut Andre Rosiade

Bukan Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris, inilah sosok bos BUMN Karya yang mirip raja menurut Anggota DPR-RI, Andre Rosiade.

|
Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Bukan Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris, inilah sosok bos BUMN Karya yang mirip raja menurut Anggota DPR-RI, Andre Rosiade. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bukan Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris, inilah sosok bos BUMN Karya yang mirip raja menurut Anggota DPR-RI, Andre Rosiade.

Ia mengatakan hal ini saat rapat kerja Komisi VI DPR-RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir, di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, bos-bos BUMN Karya mirip dengan raja-raja. Sulit ditemui, bahkan oleh Anggota DPR-RI sekalipun.

Andre Rosiade membeberkan, ada sejumlah vendor yang meminta bantuan kepadanya, menagih utang sejumlah BUMN Karya.

Mendapatkan aduan itu, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Gerindra tersebut langsung menghubungi bos yang dimaksud.

Akan tetapi, telepon Andre tidak diangkat.

Andre lantas meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir membenahi kinerja anak buahnya.

"Bagaimana karya-karya ini bener-bener dibenahi Pak Menteri, keuangannya jangan sampai ini banyak PM dan GM itu kayak raja-raja kecil," ujar Andre, dikutip dari YouTube TVR PARLEMEN, pada Kamis.

Baca juga: Kejutan Cak Imin Merapat Anies Baswedan, Jadi Cawapres Disepakati NasDem, Demokrat Meradang

Baca juga: Survei Parpol LSI: Elektabilitas PDIP Rajai Kalimantan 56 Persen,Partainya Megawati Menang Sana-sini

Raja-raja kecil yang dimaksud Andre Rosiade bukanlah Dirut ataupun Komisaris.

Mereka adalah Project Manager (PM) dan General Manager (MG).

Andre menyentil, bahwa PM dan GM di BUMN Karya lebih kaya daripada Dirut dan Komisaris.

Akan tetapi, mereka tidak membayar utang.

"Sudah jelas ngutang, telepon tidak diangkat, WA nggak dibalas, ditemui susah," tutur Andre.

"PM dan GM ini hidupnya kaya-raya, lebih kaya daripada direksinya. Nah akhirnya kami harus menghubungi direksinya, baru mereka balas," lanjutnya.

Peristiwa seperti ini bukan saja dialami Andre Rosiade.

Ia menjelaskan, peristiwa serupa juga dialami Anggota DPR-RI lainya.

"Ya itu kejadiannya, masa kami semua anggota DPR Komisi VI ini kerjaannya membantu itu terus. Seharusnya kan udah otomatis Anda berhutang, ya Anda bayar. Gitu loh," tandasnya.

Andre Rosiade lantas meminta Tedi Bharata selaku Deputi Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, untuk membina PM dan GM di BUMN Karya.

Andre juga mendesak BUMN Karya segera membayar utang kepada vendor.

Baca juga: KASN Akui Penanganan Perselingkuhan ASN Lamban Meski Tiap Minggu Dapat Aduan Kasus

"Pak Tedi ini jarang-jarang kami lihat rapat di sini, Deputi SDM ini. Permasalahan juga ada di GM Kepala Divisi dan PM. Terutama PM dan GM ini, biasa lari dari tanggung jawab, dihubungi nggak bisa, disurat nggak bisa, didatangi juga nggak mau terima orang," ungkapnya.

"Kenzaliman luar biasa, jadi akhlak itu bukan hanya di direksi, tapi ke PM-GM itu. Nah, ini penting ini jangan sampai kita mengalami hal-hal seperti ini terus Pak Menteri, kasihan masyarakat," lanjutnya.

"Sudah mereka berbakti membantu BUMN, membangun bangsa, tapi setelah itu setahun nggak dibayar, dua tahun nggak dibayar, tiga tahun nggak dibayar, empat tahun nggak bayar, lima tahun bisa nggak dibayar," imbuhnya.

Andre menegaskan bahwa merupakan tugas Anggota DPR-RI sebagai wakil rakyat untuk bersuara.

Akan tetapi, ia menolak ketika menjadi depkolektor.

"Meskipun ini kewajiban kami sebagai wakil rakyat membantu masyarakat yang kesusahan, tapi tugasnya bukan sebagai depkolektor," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved