Berita Muna

Wakil Bupati Bahrun Labuta Sebut Perubahan Mindset Bisa Tekan Angka Stunting di Kabupaten Muna

Saat ini angka stunting di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih berada di angka 16 persen, target dibawah 14 persen.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Muhammad Israjab
Sugi Hartono
Wakil Bupati Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bahrun Labuta. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Saat ini angka stunting di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih berada di angka 16 persen.

Meski tiap tahun mengalami penurunan, namun angka tersebut masih belum mencapai target pemerintah pusat yakni di bawah 14 persen.

Masih adanya stunting di Kabupaten Muna, membuat Wakil Bupati Bahrun Labuta menjadi resah.

Ia merenung, jangan sampai lahirnya bayi stunting itu merupakan bagian dari kesalahan dirinya selam menjabat sebagai Wakil Kepala Daerah.

Baca juga: Cegah Stunting, Wabup Muna Sultra Perintahkan Kades dan Perangkat Desa Perhatikan Gizi Ibu Hamil

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang anak lahir dalam kondisi stunting.

Yakni tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, hingga kurangnya asupan gizi terhadap ibu hamil.

"Jangan sampai lahirnya bayi stunting disebabkan oleh kita, yang gagal menyejahterakan masyarakat kita," ujarnya, didepan para Kepala Dinas saat menghadiri pemberian bantuan stunting yang dilaksanakan oleh Tribunnewssultra bekerjasama dengan Telkom Witel Sultra, di Desa Lianosa, Kecamatan Tongkuno Selatan, Kabupaten Muna, Rabu (30/8/2023)

Ia pun meminta kepada para kepala dinas, maupun pemerintah desa untuk betul-betul memperhatikan masalah stunting ini.

"Karena satu saja bayi yang lahir dalam kondisi stunting, kita sudah mengalami loss genarition, atau generasi yang gagal," tuturnya.

Apalagi kata Bahrun, bayi yang lahir dengan kondisi stunting, maka selama hidupnya akan terus bergantung kepada orang lain.

"Kalau cuma tinggi badan, tidak terlalu jadi masalah, tapi yang masalah ketika menyerang otak."

Baca juga: Tribunnewssultra dan Telkom Gelar Kegiatan Pencegahan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Muna

"Tentunya mereka tidak bisa lagi berbuat apa-apa semuanya akan tergantung orang lain," terangnya.

Kata Bahrun, masalah stunting ini adalah masalah generasi, tentunya untuk menyelesaikannya harus saling bekerjasama baik itu pemerintah, maupun antar masyarakat.

"Apalagi budaya kita ini kan sebetulnya tolong menolong, tapi yang selama ini diperhatikan cuma orang meninggal."

"Bawa ini bawa itu sedangkan untuk ibu hamil kita abai kepada mereka padahal harusnya kita juga harus berlaku sama kepada anak yang baru akan lahir, entah itu susunya, makanannya, jadi maindset ini harus diubah," ujarnya.

Kata Bahrun apabila perubahan mindset tolong menolong itu bukan hanya kepada orang yang meninggal tetapi kepada bayi yang akan lahir.

Ia optimis kalau angka stunting bisa terus ditekan. (*)

(Tribunnewwssultra/Sugi Hartono) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved