Tips Terhindar Hoax dan Penipuan Digital Dibagikan Mahasiswa KKN Reguler UHO Kendari ke Warga Konawe

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari membagikan tips terhindar dari hoax dan penipuan digital.

Maraknya berita hoax dan penipuan digital membuat masyarakat resah dan was-was, seperti halnya masyarakat di Kelurahan Inolobu, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Mahasiswa Teknik Informatika, Sarman Chisara mengatakan untuk mengurangi keresahan masyarakat, Tim KKN-nya membagikan lima tips agar terhindar dari berita hoax dan penipuan digital.

Lima tips tersebut yakni periksa dan kaji ulang setiap berita atau informasi yang didapatkan, jangan langsung percaya.

Kemudian selalu berhati-hati dalam bertransaksi online dengan cara memeriksa keamanan dan memastikan tautan ataupun website yang dikunjungi termasuk original atau tidak.

Baca juga: Tips Guru Besar UMI Prof Zakir Sabara Hadapi Krisis Iklim Kurangi Nongkrong hingga Jangan Boros Air

Selanjutnya, mengecek dan memperbaharui keamanan password yang digunakan secara berkala dan teratur.

"Hati-hati sama email spam juga. Jangan berikan informasi pribadi seperti password dan data-data pribadi," kata Sarman Chisara kepada Tribunnewssultra.com via WhatsApp, Senin (28/8/2023).

Lanjut, Sarman Chisara mengatakan jangan mengklik tautan di dalam email yang tidak dikenali secara tiba-tiba.

Hindari untuk terhubung dengan jaringan Wi-Fi publik, serta memastikan jaringan Wi-Fi yang digunakan memiliki keamanan yang kuat.

"Semoga dengan adanya beberapa tips dari kami, masyarakat dapat berhati hati dalam bersosialisasi media."

Baca juga: Tips Lolos Beasiswa Unggulan Tahun 2023 Dibagikan Awardee BU 2019 UHO Kendari La Ode Syahdan Aditya

"Dalam hal ini selalu memeriksa kebenaran dari berita-berita yang beredar sebelum memercayainya," ujarnya.

Selain itu, diharapkan agar masyarakat bisa membedakan mana link atau tautan yang asli, serta selalu berhati-hati terhadap Wi-Fi atau jaringan publik yang ada di lingkungan umum.

"Ya, atau paling tidak untuk alternatif bisa menggunakan paket data yang kita miliki sendiri," pungkas Sarman Chisara. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)