Perlawanan Dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani Sebelum Meninggal Dibunuh Kuli Bangunan di Sukoharjo

Kasus pembunuhan dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani (34) yang ditemukan meninggal dunia di Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
Kolase foto handover dan Tribun Solo
Kasus pembunuhan dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani (34) yang ditemukan meninggal dunia di Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Dosen Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Solo) itu ternyata dibunuh kuli bangunan, Dwi Feriyanto, alias D. 

Rumah yang sedang dibangun oleh pelaku dan tiga orang temannya berlokasi di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

“Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut pelaku D, bersama rekan kerjanya tiga orang,” kata AKBP Sigit.

“Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku,” jelasnya.

Korban melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang dilakuan pelaku dan teman-temannya.

Saat mengecek, korban mengucapkan kata-kata yang membuat korban sakit hati sekira pukul 08.30 WIB.

Baca juga: Terungkap Sosok Guru Spritual Dukun Setubuhi Anak Kandung hingga Bunuh Bayi, Polisi Ungkap Fakta Ini

“Tukang kok amatiran,” setidaknya itu kata-kata yang diucapkan korban yang masih diingat pelaku.

Kata-kata itu kemudian membuat pelaku merasa sakit hati.

Pelaku menilai dirinya sudah bekerja dengan baik.

Dia merasa dendam dan ingin melampiaskannya dengan menghabisi nyawa korban pada malam harinya.

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani, ditemukan meninggal dunia di Perumahan Graha Tempel, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis (24/8/2023).

Jasad korban pertama kali ditemukan seorang mandor tukang bangunan yang dipercayai oleh pemilik rumah untuk merawat rumah.

Pria bernama Indriyono tersebut mengatakan, ada teman yang mencari keberadaan korban, lantaran tak bisa dihubungi.

“Ada teman yang mau mengecek rumah dari tadi tidak bisa. Lalu meminta kunci ke saya, karena rumah ini kan masih dalam perawatan saya,” katanya.

Ia kemudian memberikan kunci rumah cadangan ke teman Dian.

“Dari keterangan temannya, Dian ditemukan sudah ada bercak darahnya,” jelasnya.

“Perasaan saya sudah nggak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons,” lanjutnya dikutip dari TribunSolo.com.

Karena curiga, ia pun naik ke atap, dan melihat korban berada di bawah kasur.

Ditemukan pula bercak darah di sekitar tubuh korban.

“Ada bau anyir darah,” ujarnya.

Di tubuh korban juga terdapat beberapa luka.

Seperti di pipi bagian kanan korban juga terdapat luka sayatan.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengonfirmasi hal tersebut.

Dari kondisi jenazah, diduga ada tindak pidana kekerasan.

Kepolisian pun melakukan pendalaman penemuan jenazah tersebut.(*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, TribunSolo.com/Anang Ma'ruf, Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto)

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved