Kejanggalan Prabowo Subianto Beli 12 Pesawat Bekas Qatar, Begini Penjelasan Angota Komisi 1 DPR-RI
Belakangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menyoal kejanggalan pembelian 20 pesawat tempur bekas dari Qatar.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Belakangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menyoal kejanggalan pembelian 12 pesawat tempur bekas Qatar.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 tersebut dengan biaya sebesar Rp12 triliun.
Pembelian pesawat ini menjadi salah satu catatan negatif bagi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang juga bakal calon presiden (capres).
Laiknya program pengadaan alusista tahunan, Pemerintah dan DPR-RI sepatutnya membahasnya dalam rapat hingga disetujui bersama.
Namun, menurut anggota Komisi I DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, pemerintah dalam hal ini Kemenhan-RI tidak pernah membahas pembelian 20 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
Ia bahkan mengetahui soal pembelian pesawat bekas dari media massa.
"Pembelian pesawat bekas dari Qatar itu sampai sekaran ini belum pernah dibahas di Komisi I DPR-RI," ujar TB Hasanuddin, dikutip dari video wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, pada Kamis (17/8/2023).
"Saya sendiri anggota Komisi I DPR-RI hanya mendapatkan informasi itu dari media massa," sambungnya.
Baca juga: Survei Tertinggi Capres 7 Lembaga di Agustus 2023: Perbandingan Elektabilitas Prabowo, Ganjar, Anies
Baca juga: Hasil Survei Parpol 2024 Terbaru: Elektabilitas PDIP Disusul Partai Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat
Kemenhan RI tidak pernah menjelaskan bahwa akan membeli 20 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
TB Hasanuddin menjelaskan, Menhan Prabowo Subianto bersama Komisi I DPR-RI pernah menggelar rapat membicarakan program pengadaan alusista tahun berikutnya, pada 6 Juni 2022.
Namun, pada saat itu tidak membicarakan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
"Mirage 2000-5 bekas dari Qatar itu, konon dibicarakan tahun 2022. Tetapi di buku ini tidak ada," katanya sambil menunjukan buku denga sampul merah.
"Jadi saya mau bicara dari mana," tambahnya.
Ia melanjutkan, rapat pada 2022 antara Kemenhan dengan DPR-RI memang mebicarakan pengadaan alusista.
Akan tetapi, untuk membeli pesawat tempur Rafale dari Prancis.
"Tapi kalau pesawat tempur Rafale dari Prancis memang ada, pernah dirapatkan sekilas tentang rencana pengadaan. Komisi I DPR RI sudah setuju untuk pembelian pesawat tempur Rafale tersebut," beber TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin mengaku telah mencari informasi rinci tentang pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.
Ia membeberkan, usia pesawat bekas tersebut sudah cukup tua. Masa hidup-nya tinggal 10 tahun.
"Penjelasan dari Dinas Penerangan Kemenhan, bahwa pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dalam rangka mengisi kekosongan ketika pesawat tempur Rafale dari Prancis datang tiga tahun kemudian," turu TB Hasanuddin.
"Jadi, sambil nunggu tiga tahun dari tahun sekarang ini 2023, berarti tahun 2026 baru datang, maka ada kekosongan. Kekosongan itu karena apa? Karena pesawat-pesawat kita tidak efektif seluruhnya bisa terbang. Karena maintenance dan suku cadangnya," sambungnya.
"Jujur, biaya pemeliharaannya juga kurang," lanjutnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto Cabut Dukungan Golkar ke Prabowo Subianto? Deklarasi Berujung Laporan Dewan Etik
Setelah itu, TB Hasanuddin mendapatkan informasi lagi. Bahwa pesawat yang dibeli tahun 2023 itu belum bisa langsung digunkan.
Pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar itu tidak serta-merta bisa dikirim. Akan pemeliharaan dulu. Baru dua tahun kemudia tiba di Indoensia.
"Kalau dua tahun baru akan tiba, lalu dari hari ini sampai dua tahun pakai pesawat apa kita? Berarti ada kekosongan juga," tandas TB Hasanuddin.
Mengetahui duduk perkara sebenarnya, TB Hasanuddin lantas berdiskusi dengan para perwira hingga mantan-mantan perwira TNI-AU.
"Kenapa kalau ada uang sampai dengan Rp10 triliun, separuhnya saja Rp5 triliun dipakai untuk revitalisasi pesawat-pesawat yang sekarang ini, baik Sukhoi maupun FP-16, itu akan bangkit semua," katanya.
"Dananya cukup. Kenapa tidak jalan itu yang diambil?," tambahnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno)
Prabowo Subianto
pembelian
pesawat tempur bekas Qatar
pesawat tempur Mirage 2000-5
Komisi I DPR-RI dari Fraksi PDIP
TB Hasanuddin
Survei Tertinggi Capres 7 Lembaga di Agustus 2023: Perbandingan Elektabilitas Prabowo, Ganjar, Anies |
![]() |
---|
Airlangga Hartarto Cabut Dukungan Golkar ke Prabowo Subianto? Deklarasi Berujung Laporan Dewan Etik |
![]() |
---|
Hasil Survei Parpol 2024 Terbaru: Elektabilitas PDIP Disusul Partai Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.