Berita Kendari

KKN Tematik Kedokteran UHO Kendari Ingin Ikut Cegahan Masalah Stunting, Buat Lomba MPASI

im Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar lomba cipta menu Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Risno Mawandili
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar lomba cipta menu Makanan Pendamping ASI (MPASI), Sabtu (19/8/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar lomba cipta menu Makanan Pendamping ASI (MPASI), pada Sabtu (19/8/2023).

Lomba cipta menu MPASI tersebut digelar di Kecamatan Nambo, dalam rangka mencegah angka stunting sejak dini di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Lomba ini diikuti 6 kelurahan yakni Kelurahan Tobimeita, Petoaha, Nambo, Bungkutoko, Sambuli dan Tondonggeu.

Koordinator Lapangan (Kordes) KKN Tematik Kedokteran UHO Kendari tahun 2023 Fawwaz Ristu Rifai mengatakan, terpilihnya Kecamatan Nambo sebagai lokasi edukasi karena berdasarkan data-data yang telah dihimpun, angka stunting-nya masih cukup tinggi.

Dimana, dua kelurahan di wilayah ini, yakni Kelurahan Bungkutoko dan Sambuli, menjadi lokasi fokus (lokus) stunting.

"MPASI ini sangat dibutuhkan oleh balita yang berusia 6 bulan hingga satu tahun untuk mencukupi gizinya, karena ASI saja tidak cukup," kata Fawwaz Ristu Rifai kepada Tribunnewssultra.com.

Baca juga: Gubernur Sultra, Ketua DPRD, Bupati, Petahana Maju Caleg DPR Dari Sulawesi Tenggara di Pemilu 2024

Baca juga: Nama-nama Caleg DPR RI Sulawesi Tenggara di Pemilu 2024, Daftar DCS Calon Legislatif Dapil Sultra

Fawwaz menambahkan, edukasi berbentuk lomba ini diharapkan ibu-ibu bisa mengetahui proses-proses dalam pembuatan MPASI.

Juga bisa mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa digunakan dalam pembuatan MPASI.

Selain edukasi MPASI, tim KKN Tematik Kedokteran UHO juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri, anak-anak dan balita.

Untuk mengetahui status gizinya, kemudian akan dilaporkan kepada dokter untuk ditindak lanjuti apabila statusnya tidak normal.

"Harapannya, semoga dengan edukasi dan program yang kami jalankan bisa membawa dampak yang lebih baik bagi masyarakat di Kecamatan Nambo terutama untuk lima kelompok rentan gizi tadi yakni Ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri, anak-anak dan balita," jelasnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved