Sosok Paskibraka Gunung Kidul Meninggal Usai Latihan, Keluarga Tolak Disebut Tewas di Perjalanan

sosok Tung Aulia Delfi Safitri (16), seorang siswi asal Klaten, Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Gunung Kidul

Kolase TribunnewsSultra.com
KOLASE FOTO- Berikut ini sosok Tung Aulia Delfi Safitri (16), seorang siswi asal Klaten, Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Gunung Kidul, DI Yogyakarta/Ilustrasi Paskibraka. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sosok Tung Aulia Delfi Safitri (16), seorang siswi asal Klaten, Jawa Tengah yang mengikuti kegiatan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Ia tadinya akan mengikuti perayaan HUT RI Ke-78 Tahun 2023, sebagai anggota Paskibraka.

Sosok gadis yang akrab dipanggil Delfi itu dinyatakan meninggal dunia.

Namun, keluarga menolak jika disebut meninggal dunia saat di perjalanan.

Seperti diketahui, momen Agustus nuansa Kemerdekaan Indonesia begitu terasa.

Putra putri terpilih menjadi paskibra dengan misi mengibarkan bendera merah putih.

Sayangnya, Delfi salah satu putri terbaik pilihan yang sudah mengikuti latihan Paskibraka dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Mengundurkan Diri di Tingkat Provinsi, Doni Amansa Resmi Bergabung Paskibraka Konawe Sultra

Kematian Delfi ini pun menimbulkan duka mendalam bagi pihak keluarga.

Terlebih, Delfi membuat bangga keluarga sebagai anggota Paskibraka di momen Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Dilansir dari Tribunnews.com, Delfi mengeluhkan sakit pusing seusai mengikuti latihan Paskibraka.

Setelah merasa tak enak pada bagian kepala, Delfi dilarikan ke puskesmas terdekat.

Ia segera dibawa ke Puskesmas Bayat pada Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.

Delfi pun dinyatakan meninggal dunia saat sedang mendapatkan penanganan puskesmas.

Namun, oleh dokter jaga, Delfi dinyatakan meninggal dunia saat di perjalanan menuju puskesmas.

Hal ini membuat keluarga kaget.

Bahkan tak terima dengan pernyataan tersebut.

Pasalnya, denyut nadi Delfi disebut masih ada saat dilarikan ke puskesmas.

Namun, dokter justru mengatakan Delfi meninggal dunia saat di perjalanan.

"(Dokter) mengatakan Adik ini ternyata sudah meninggal di jalan, saya janggalnya di situ itu, mengapa seandainya dari sudah meninggal jalan seharusnya dari pertama itu sudah ngerti dong."

"Sebelumnya dicek itu masih ada (denyut nadinya) dan saya tahu, memang sudah ada penurunan (kesadaran) lalu semakin ngedrop, nah semakin panik perawat itu tadi itu," kata Paman korban, Sugiyanto, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Video Doni Amansa Terpilih Wakili Sultra Paskibraka Nasional Saat Seleksi, Minta Haknya Dikembalikan

Tak hanya keluarga, warga pun juga tak terima dengan pelayanan puskesmas yang dianggap kurang tanggap.

Akhirnya, belasan warga mendatangi puskesmas untuk menyampaikan protes.

Terlebih untuk layanan ambulans yang menurut warga sangat sulit untuk digunakan.

Kepala Puskesmas Bayat, Wahyu Ciptadi, menjelaskan saat pasien anak Delfi datang, sopir ambulans sedang sakit dan dokter jaga sedang berada di luar.

Berikut ini sosok Delfi anggota Paskibraka yang dinyatakan meninggal dunia.

Sosok Delfi

Baca juga: Tuntutan Pendukung Doni Amansa Soal Pembatalan SK Penetapan Paskibraka Sultra Diteruskan ke BPIP

Delfi adalah anggota Paskibraka di Gunungkidul, Yogyakarta.

Pelajar SMK N 2 Gedangsari, Gunungkidul ini diduga meninggal karena sakit seusai latihan Paskibraka.

Padahal, ia sudah dua tahun menjadi anggota Paskibraka.

Tahun ini, siswa kelas XI SMA rencananya akan menjadi Paskibraka upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.

Namun, ia dinyatakan meninggal dunia seusai menjalani latihan.

Jenazahnya pun lalu dimakamkan di Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (9/8/2023).

Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan sebelum meninggal, pada pagi harinya Delfi masih mengikuti latihan seperti biasanya.

"Iya pagi (Rabu 9 Agustus 2023) ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia," kata Suryanto pada Kamis (10/8/2023).

Selama ini, lanjut Suryanto, sosok Delfi merupakan anggota Paskibraka yang cukup aktif.

Bahkan, ia sudah menjadi anggota Paskibraka Kapanewon Gedangsari selama dua tahun terakhir.

Saat bertugas menjadi anggota Paskibraka tahun 2022 lalu, Delfi sukses menjalankan tugasnya.

Ia pun kembali terpilih menjadi anggota Paskibraka untuk tahun 2023 ini.

Latihan biasanya dilakukan setiap pagi lapangan Hargomulyo dan biasanya berakhir pada pukul 11.00 WIB.

Aulia pun bisa mengikuti latihan dengan baik dan tidak menyampaikan keluhan apapun.

"Tidak ada keluhan, saya juga kaget dan kehilangan," kata Suryanto.

Sementara itu, anggota paskibra yang lainnya tetap latihan mempersiapkan diri untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, meski tanpa Delfi.

Respons Puskesmas

Wahyu Ciptadi menegaskan kondisi Delfi saat datang ke puskesmas memang sudah drop.

Dijelaskan Wahyu, badan dan kuku bocah ini sudah membiru, juga mulutnya sudah mengeluarkan busa.

"(Pasien datang) langsung ditangani dan dipasangi oksigen dan lain-lain, dari rumah riwayatnya sudah (ada) dia datang sudah biru kok (badannya) dan berbusa," ungkap Wahyu.

Sementara itu terkait dengan ambulans, pihaknya menjelaskan bahwa Puskesmas bayat memiliki tiga ambulans.

"Kita punya tiga, yang satu kita pakai untuk keperluan kecamatan untuk barang-barang atau angkut jenazah, yang satu untuk dipinjam-pinjam, dan yang satu itu (digunakan harian) tapi yang layak untuk dipinjam satu itu," jelas Wahyu.(*)

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Abdul Muhaimin)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved