Fakta Pembunuhan Ibu Kandung di Depok, Anak Beri 50 Tusukan, Bacok Ayah Gegara Dendam Sakit Hati

Fakta pembunuhan ibu kandung di Depok, anak beri 50 tusukan, bacok ayah gegara dendam sakit hati. Sosok pelaku itu adalah bernama Rifki Azis Ramadhan.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini fakta pembunuhan ibu kandung di Depok, anak beri 50 tusukan, bacok ayah gegara dendam sakit hati. Sosok pemuda bernama Rifki Azis Ramadhan (23), tega membunuh ibu kandungnya karena merasa dendam selama ini sering dimarahi. Bahkan karena tak terima sering dimarahi, Rifki Azis Ramadhan memendam rasa tersebut hingga akhirnya memuncak dan membunuh ibu kandung. Peristiwa tersebut menyita perhatian publik. Karena aksinya membunuh ibu kandung sebagai sosok yang melahirkannya di dunia. 

Adapun dalam kejadian itu polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti di antaranya sebilah pisau, sebilah golok, alat pel, serta baju yang digunakan tersangka saat membunuh.

Terkait pasal yang diterapkan kepada tersangka, Arief mengatakan bahwa Rifky dijerat dengan pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

"Ancaman hukuman bisa dihukum mati kalau terbukti 340, kemudian seumur hidup, 20 tahun, 15 tahun, terendah 10 tahun," pungkas Kompol Arief Budiharso.

6. Kronologi

Peristiwa berdarah itu terungkap, setelah salah seorang saksi, NA mendengar teriakan minta tolong BAM.

Diungkapkan, Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, NA kala itu datang ke gudang limbah kardus milik BA.

Sekedar informasi BA merupakan seorang pengusaha yang mengolah limbah kertas kardus untuk kembali dibuat menjadi kardus siap pakai.

Di gudang tersebut NA lalu bertemu dengan RAR.

NA kemudian menghampiri RAR, ia berkata ingin membeli limbah kardus tersebut.

RAR kemudian menyuruh NA untuk menemui ayahnya.

Pasalnya urusan membeli limbah kardus merupakan kewenangan ayahnya.

RAR kemudian masuk ke dalam rumahnya, yang jaraknya tak jauh dari gudang limbah kardus.

Kemudian saat NA menunggu kedatangan BA, mendadak ia mendengar ada teriakan minta tolong dari dalam rumah pengusaha kardus tersebut.

Mendengar teriakan itu, NA langsung berlari menuju rumah megah tersebut.

Pintu rumah dalam keadaan terbuka, sehingga saksi bisa langsung masuk ke dalam rumah.

Dia kemudian menuju arah suara minta tolong. Suara itu terdengar dari dalam sebuah kamar.

Tapi, pintu kamar terkunci dari dalam.

NA lalu mendobrak pintu kamar itu, namun tak bisa.

Kemudian dia meminta tolong ke warga sekitar. Setelah beramai-ramai mendobrak akhirnya pintu bisa terbuka.

Saat pintu berhasil didobrak dan terbuka terlihat pemandangan mengerikan di dalam kamar.

BA dan RAR terlihat di terlentang di lantai dalam kondisi bersimbah darah.

Darah tersebut berasal dari luka bacok dari tubuh BA dan RAR.

"Saat pintu berhasil didobrak, di dalam kamar terlihat BA dan anak lelakinya RA dalam kondisi terluka. Tubuhnhya bersimbah darah," papar Made.

Setelah itu, saksi dan warga sekitar memberikan pertolongan dengan membawa keduanya ke RS Sentra Medika.

"Warga lalu menghubungi piket Polsek Cimanggis," ujar Made.

Warga yang melihat ada tetesan darah di dapur, lalu menuju dapur rumah tersebut.

Warga kemudian dikagetkan lantaran SW sudah terbujur kaku.

Tubuhnya juga bersimbah darah dan terlihat bekas luka sabetan senjata tajam di leher.

"SW tewas bersimbah darah dengan luka bacok dileher," jelas Made.

Saat ini saat ini korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Dugaan pelaku mengarah ke anaknya. Untuk barang bukti golok sudah diamankan oleh Polres Metro Depok," tandas Made. (*)

(Kompas.com/Tribunnews.com/TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved