Video Viral Wakatobi
Damkar Wakatobi Sulit Datangi Lokasi Kebakaran di Kapota Utara Sebut Kekurangan Sarana dan Prasarana
Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) kesulitan mendatangi lokasi kebakaran di Desa Kapota Utara.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI- Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) kesulitan mendatangi lokasi kebakaran yang terjadi di Desa Kapota Utara.
Kebakaran yang terjadi tepatnya di Dusun One Desa Kapota Utara Wakatobi Sulawesi Tenggara, telah melenyapkan 2 rumah dan 4 rumah lainnya mengalami kerusakan pada Minggu (6/8/2023) malam.
Kepala Bidang Damkar Wakatobi, Luqman menyebut kurangnya sarana dan prasarana yang tak memadai membaut timnya kesulitan mengakses Desa Kapota Utara.
Untuk diketahui, Desa Kapota Utara berada di seberang pulau berhadapan dengan Pulau Wangi-wangi, ibu kota Kabupaten Wakatobi.
Sehingga, untuk mengakses Pulau Kapota harus menyeberangi lautan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Sedangkan, pihak Damkar Wakatobi tak memiliki sarana untuk mengangkut peralatan pemadaman api.
Padahal tak dipungkirinya, jika tim Damkar Wakatobi sudah bersiap-siap menuju lokasi kebakaran setelah mendapatkan kabar.
Baca juga: Kebakaran di Kapota Utara Wakatobi Sultra Hanguskan 6 Rumah, Warga Gotong Royong Padamkan Api
"Maaf tadi malam kami dari Damkar sudah akan turun ke lapangan tapi lagi-lagi sarana prasarana belum tersedia dan kami sdh berupaya," jelas Luqman melalui pesan WhatsApp dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Senin (7/8/2023).
Untuk sementara, sambung Luqman, sejauh ini telah direkrut sejumlah relawan Damkar untuk memudahkan dan menanggapi cepat adanya peristiwa kebakaran yang terjadi di Kabupaten Wakotobi.
Namun, perlu dibekali keterampilan dan masih terbentur dengan proses administrasi.
Sehingga nantinya, jika sudah dilakukan pembekalan keterampilan sebagai petugas pemadam kebakaran maka akan diturunkan di setiap desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Wakatobi.
"Kita rekrut 3 orang setiap desa (relawan) yang ada di Kabupaten Wakatobi," jelasnya.
Selain itu menurutnya adanya sarana dan prasarana sangat penting untuk bisa mengatasi segala tantangan saat peristiwa kebakaran terjadi.
Apalagi, peristiwa kebakaran tak dapat diprediksi waktu dan kejadiannya.
Sehingga, untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak kerugian yang terjadi, menurut Luqman perlu diadakannya sarana yang mempuni.
"Ini juga harus disediakan di tiap pulau minimal 1 unit mobil Damkar dan 3personel tiap desa dan kelurahan," tuturnya.
Perjuangan Warga Padamkan Api Pakai Sumur
Warga Desa Kapota Utara di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) saling bantu memadamkan api menggunakan air sumur.
Peristiwa tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.
Mereka saling gotong royong untuk segera melenyapkan api yang terus menjalar.
Terlebih, saat kejadian pada Minggu (6/8/2023) malam, angin begitu kencang meniup api yang hampir saja mengarah ke area pemukiman warga lainnya.
Hal tersebut terlihat dari unggahan seorang warga di Facebook A'Diman Al Banna, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Video Viral di Facebook Warga Kapota Utara Wakatobi Saling Bantu Padamkan Api Pakai Air Sumur
Dalam unggahannya menyertakan sebuah video kebakaran saat warga panik menghadapi api yang menjulang tinggi.
Warga yang memegang peralatan ember masing-masing berusaha memadamkan api di tengah kepanikan.
Salah satunya, mencoba menimba air yang ada pada sumur di dekat kobaran api.
Satu persatu mengambil air dan bergegas menyiramkannya ke area api.
"Kencangnya angin," tutur seorang pria menggunakan bahasa daerah setempat.
Setelah api berhasil dipadamkan, dua rumah ternyata hapis dilalap si jago merah.
Bahkan menurut, A'Diman Al Banna kondisi korban kebakaran tak mampu menyelamatkan harta bendanya.

"Semua harta benda tidak ada yg terselamatkan, Yg tersisa hanya pakaian di badan saja," tulis keterangan unggahan.
Para warga setempat pun menggelar aksi galang dana untuk membantu korban kebakaran.
6 Rumah Warga Terbakar
Dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Sekretaris Desa Kapota Utara, Dade membenarkan hal tersebut.
Ia menyebutkan si jago merah mulai melalap rumah warga sekitar pukul 21.30 WITA.
"Ada (iya) lokasi kejadian Desa Kapota Utara Dusun One," tuturnya melalui pesan WhatsApp, Senin (7/8/2023).
"21.30 Wita kalau tidak salah," jelasnya.
Meski begitu, Dade belum mengetahui pasti kronologi kejadian.
Ia pun sementara mengumpulkan informasi dari sejumlah warga sekitar.
"Kalau saya kurang tahu, nanti saya informasikan selanjutnya," jelasnya.
Dade menyebut dari peristiwa naas tersebut, dua rumah rata dengan tenah.
Sedangkan empat bangunan lainnya ikut terkena api yang menjalar begitu cepat.
"Berarti total ada 6 rumah," jelasnya.
"Yang paling parah terhangus semua ad dua rumah," tuturnya.
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Wakatobi dikonfirmasi TribunnewsSultra.com pada hari yang sama juga membenarkan hal tersebut.
"Benar A1," tutur Luqman Kabid Damkar melalui pesan WhatsApp.
Luqman menyebut tak mengetahui pasti penyebab kebakaran yang terjadi.
Pasalnya hingga saat ini, Damkar Wakatobi belum menyambangi ke lokasi kejadian.
"Untuk penyebabnya sampai saat ini belum di ketahui secara pasti karena kami belum ke TKP dan penyebab pastinya bs di konfirmasi mbak ke pihak berwajib," jelasnya.
Untuk diketahui, dalam sejumlah postingan foto dan video yang beredar di media sosial, nampak warga setempat nampak gotong royong memadamkan api.
Kondisi gelap gulita, tak menyurutkan semangat warga untuk saling bantu.
Terlepih api menjulang begitu tinggi di tengah-tengah pemukiman warga.
Bahkan, mereka bergegas memadamkan api dengan air sumur yang berada dekat dengan lokasi kejadian. (*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.