Video Viral

Fakta Anak Ketua DPRD Ambon Ely Toisuta Aniaya Remaja 15 Tahun hingga Tewas, Penyebab, Sosok Abdi

Fakta anak Ketua DPRD Ambon, Ely Toisuta, Abdi Toisuta (25), diduga aniaya remaja 15 tahun berinisial RSS hingga tewas.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Fakta anak Ketua DPRD Ambon, Ely Toisuta (kanan), Abdi Toisuta (kiri), diduga aniaya remaja 15 tahun berinisial RSS hingga tewas. Simak kronologi, dugaan penyebab, serta sosok korban dan pelaku penganiayaan dalam video viral yang sebelumnya beredar di media sosial (medsos). 

Kasatreskrim Polresta Ambon Kompol Beni mengatakan ada pendarahan di otak bagian belakang kepala korban pemukulan yang diduga dilakukan anak Ketua DPRD Ambon.

Kondisi tersebut merujuk hasil outopsi jenazah korban RRS di Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon, Senin (31/7/2023).

Dijelaskan, penyebab pendarahan pada bagian kepala tersebut diduga kuat akibat hantaman benda tumpul. 

“Sejauh ini dari hasil otopsi selama dua jam kemarin pada bagian badan dan kepala, ternyata terdapat pendarahan di bagian otak belakang korban,” kata Kompol Beni pada Selasa (1/8/2023).

Tidak dijelaskan detil pendarahan di otak korban.

“Nanti dibuka pada sidang di pengadilan,” jelasnya.

4. Jadi Tersangka Penganiayaan

Sosok anak Ketua DPRD Ambon Ely Toisuta yakni Abdi Toisuta kini sudah ditahan dan menjadi tersangka dugaan kasus penganiayaan yang menewaskan korban RSS.

Menurut Kasatreskrim Polresta Ambon Kompol Beni, Selasa (01/08/2023), kasus penganiayaan tersebut sedang berproses.

Pelaku AT sudah ditahan dan ditetapkan menjadi tersangka berdasarkan hasil gelar perkara kepolisian.

Baca juga: Ternyata Pria yang Aniaya Pacar di Kendari Sultra Saat Rayakan Ulang Tahun Bakal Menikah Pekan Depan

“Kasus ini akan dibuka secara terang benderang sesuai perintah Kapolda Maluku,” katanya.

“Bahwa tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di mata hukum,” jelasnya menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif, pun menyampaikan penetapan tersangka terhadap AT.

“Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon,” ujarnya pada Senin (31/7/2023).

Ditegaskan, kepolisian tidak pandang bulu dalam penegakan hukum.

“Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.

“Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di depan hukum,” jelas Irjen Lotharia menambahkan.

AT ditetapkan menjadi tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan kepolisian.

Dalam penyelidikan kasus ini, kata Kompol Beni, pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi-saksi.

5. Komentar Ibu Terduga Pelaku

Ketua DPRD Ambon,  Elly Toisuta, mengaku prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya RRS (16) yang diduga dianiaya oleh anaknya yakni Abdi Toisuta.

Hal tersebut disampaikannya dalam rekaman video viral yang beredar luas di media sosial (medsos) pada Selasa (1/8/2023).

“Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala,” katanya dalam video tersebut.

“Dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman,” lanjutnya.

Ely Toisuta pun mendoakan agar korban meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum husnul khotimah,” jelasnya.

“Serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin,” ujarnya menambahkan.

Politisi Golkar itupun menyerahkan penanganan proses perkara kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.

“Kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum,” kata Ely Toisuta.

6. Keluarga Korban RSS Kehilangan

Keluarga RRS mengaku sangat terpukul dan kehilangan atas kepergian korban penganiayaan tersebut.

Mereka pun menyesalkan tindak kekerasan yang diduga dilakukan anak Ketua DPRD Ambon Ely Toisuta yakni Abdi Toisuta.

“Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut saudara kami,” kata sepupu korban, Nur, di rumah duka.

Menurut Nur, korban semasa hidupnya dikenal sebagai sosok anak ramah dan tidak memiliki musuh.

“Dia sangat ramah dengan semua orang bahkan tidak pernah memiliki musuh,” jelasnya.

Selain keluarga dan kerabat, teman-teman sekolah korban yang merupakan siswa MA Alfatah Ambon juga mendatangi rumah duka.

Salah seorang teman sekolah korban, Rasido Sandika, mengaku bahwa korban sangat kalem di sekolah, tidak pernah terlibat masalah.

"Dia disekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan,” jelasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, TribunAmbon.com/Ode Alfin Risanto/Jenderal Louis MR/Mesya Marasabessy)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved