Sosok Oknum PNS Diduga Lecehkan Guru SMK Ternama di Makassar, Remas Bagian Terlarang Korban Honorer
Sosok oknum PNS diduga lecehkan guru honorer SMK ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, remas bagian terlarang korban di dalam sekolah.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
“Langsung pulang dia cerita sama saya,” jelasnya.
YH yang tidak terima istrinya dilecehkan pun naik pitam dan mengaku langsung menghubungi BH.
Dalam percakapan melalui telepon maupun chat, BH disebut mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
“Dia cerita sama saya, saya emosi saat itu dan langsung telepon. Pelaku mengaku di telepon dan chat, dia bilang maafkan saya,” ujar.
Meski masih menyimpan bukti chat tersebut, terduga pelaku justru selalu menghindar saat YH mendatangi sekolah tersebut.
“Akhinya saya panggil kepala sekolahnya. Saya bicara, dan akhirnya dia muncul,” katanya.
Namun di hadapan kepsek, kata YH, oknum PNS berinisial BH tersebut justru mengelak.
“Kemudian disitu lain lagi, dia tidak mengaku di situ di depannya kepala sekolah sama saya di situ,” jelasnya.
“Tapi ada bukti chatnya dan dia minta maaf dan siap jalani, ituji bukti chatnya,” ujarnya menambahkan.
Korban Mengaku Diintervensi
Selain suaminya YH, DA yang menjadi korban pelecehan pun ikut buka suara terkait kasus tersebut.
Baca juga: Gaji Tertinggi PNS Part Time Rp5 Juta per Bulan dengan Kerja Singkat 4 Jam, Gaji Terendah Berapa?
Berbagai kejadian pun dialaminya setelah kasus mencuat.
Dia menyebut dirinya justru banyak mendapatkan intervensi dan intimidasi di sekolah.
“Banyak sekali intervensi dan intimidasi dari kantor,” kata DA, Kamis (13/07/2023), dikutip dari Kompas.com.
“Pertama itu saya ceritakan kepada kepala sekolah, itu saya dapat intimidasi mau dikeluarkan dari sekolah,” jelasnya menambahkan.
Bahkan, teman kerja DA menyampaikan bahwa dirinya terancam bakal diberhentikan.
“Saya mau diberhentikan dari sekolah, ada bukti pengancaman bahwa saya mau diberhentikan gara-gara kasus ini, kan yang buat itu (surat pemberhentian) bagian kepegawaian,” ujarnya.
“Dia bilang saya sudah disuruh bikin surat pemberhentian gara-gara ini kasus,” kata DA menambahkan.
Selain itu, DA justru dituding oleh BH bahwa dialah yang menggoda oknum PNS tersebut.
“Terus bentuk intimidasi lainnya itu dia (BH) putar balikkan fakta yang ada di lapangan bahwa kesannya di sini, saya yang menggoda beliau (BH),” jelasnya.
Bukannya mendapatkan pembelaan, diapun justru menerima cibiran di sekolah.
“Jadi ini orang-orang di kantor selalu menjelek-jelekkan saya di kantor,” ujarnya.
“Dia bilang memang itu dia yang menggoda, tidak mungkin pak BH seperti itu,” kata DA menambahkan.
DA mengaku dirinya tak pernah mendapatkan perlindungan dari pihak sekolah.
“Harusnya kan dari pihak sekolah bisa melihat yang mana pelaku dan mana korban,” jelasnya.
“Kalaupun tidak mau memihak salah satunya setidaknya netral lah. Berada ditengah-tengah saja,” ujarnya menambahkan.
Ia juga mengatakan, pihak sekolah kini telah merumahkan dirinya, begitupun terduga pelaku BH.
“Saya dirumahkan sekarang, pelaku juga. Saya sering mendapat berita bahwa sudah banyak orang yang mau mengeluarkan saya dari kantor,” kata DA.
“Bukan dari kepala sekolah, tapi pihak-pihak perseorangan yang bilang kenapa tidak dikeluarkan saja karena ini sudah meresahkan, sudah membuat gaduh suasana kantor,” jelasnya menambahkan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba, Tribunnews.com/Muhammad Renald Shiftanto, Kompas.com, Reza Rifaldi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.