Hubungan Sesama Jenis, Pelaku Pembunuhan Bos Toko di Makassar Ungkap Kelainan 'Dia Tarik Celanaku'

Pelaku pembunuhan bos toko kelontong di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ngaku diminta hubungan sesama jenis hingga celananya ditarik.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
kolase foto Tribun-Timur.com
Pelaku pembunuhan bos toko kelontong di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ngaku diminta hubungan sesama jenis hingga celananya ditarik. Terduga pelaku yang membunuh korban Bakri Haidar (50) adalah Real Hariyanto B atau Nompo (34). 

Seiring penyelidikan kasus tersebut, pihak kepolisian menduga Bakri adalah korban pembunuhan.

Dugaan itu dikuatkan adanya luka di tubuh korban saat ditemukan pertama kali oleh keluarga dan kerabatnya.

“Memang ada luka diduga akibat senjata tajam di tubuh korban,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol pada Jumat (7/7/2023) siang.

Tidak hanya itu, ponsel dan motor metik milik almarhum juga raib di rumahnya hingga dugaan perampokan dalam kasus inipun mencuat.

“Sementara kita masih mintai keterangan beberapa saksi. Memang ada barang korban yang hilang juga," ujarnya.

Baca juga: Istri dan Selingkuhan Kerja Sama Bunuh Suami di Bombana Sulawesi Tenggara, Kronologi Pembunuhan

Pelaku Pembunuhan Ditangkap

Tim Jatanras Polrestabes Makassar kemudian menangkap pelaku pembunuhan terhadap Bakri (50).

Pelaku ternyata adalah Nompo (34) warga asal Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang merupakan teman korban.

Pelaku yang dihadirkan di Mapolrestabes Makassar, Jumat (7/7/2023), tampak mengenakan kursi roda akibat timah panas polisi yang menyasar betisnya.

Nompo bercerita dirinya sudah cukup lama mengenal korban Bakri lantaran pernah satu tempat kerja pada tahun 2013 lalu.

“Saya ketemu pertama kali di Abdesir (Jl Abdullah Daeng Sirua, Makassar). Satu tempat kerja dulu. Tahun 2013 lalu,” katanya.

Awalnya, dikatakan Nompo, dirinya hendak meminjam uang Rp 700 ribu ke Bakri.

Baca juga: Ritual Cepat Kaya, Terungkap Motif Pembunuhan 7 Bayi Hasil Hubungan Inses Ayah dan Anak di Banyumas

Ia pun menelpon Bakri dan disambut baik dengan mengajak bertemu langsung.

Nompo pun bergegas dari rumahnya di Takalar menumpangi mobil pengangkut sayur karena tidak punya kendaraan.

Setiba di Panciro, Kabupaten Gowa, Nompo kembali menelepon Bakri bahwa dirinya tidak punya kendaraan.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved