Korban Jatuh di Jembatan Teluk Kendari

Kronologi Jenazah Dosen PTS Kendari Sulawesi Tenggara Ditemukan Usai Jatuh dari Jembatan Bahteramas

Kronologi jenazah dosen PTS di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial YM (32) ditemukan.

|
Penulis: sawal | Editor: Aqsa
Dok KPP Kendari
Kronologi jenazah dosen salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial YM (32) ditemukan. Penemuan mayat korban jatuh dari Jembatan Bahteramas atau Jembatan Teluk Kendari, Provinsi Sultra, pada Jumat (30/06/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kronologi jenazah dosen PTS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial YM (32) ditemukan.

Penemuan mayat korban jatuh dari Jembatan Bahteramas atau Jembatan Teluk Kendari, Provinsi Sultra, pada Jumat (30/06/2023).

Jenazah korban hilang tersebut ditemukan oleh Tim SAR Gabungan di hari ketiga pencarian.

Sosok dosen salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) tersebut jatuh dari Jembatan Bahteramas atau Jembatan Teluk Kendari, Provinsi Sultra, pada Rabu(28/06/2023).

Setelah hari ketiga operasi SAR, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: BREAKING NEWS Dosen yang Jatuh dari Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara Ditemukan Meninggal

Berikut kronologi selengkapnya penemuan jenazah korban jatuh dari Jembatan Bahtermas atau Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tersebut.

Kronologi mayat korban hilang tersebut ditemukan disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP), Hidayat, dalam keterangan tertulisnya.

“Update perkembangan hasil operasi SAR H3 (hari ketiga) kondisi membahayakan manusia terhadap 1 orang yang terjatuh dari Jembatan Teluk Kendari,” katanya.

Disebutkan kronologi penemuan jenazah korban tersebut berawal saat Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian hari ketiga pada Jumat pukul 06.30 wita.

Pencarian dilakukan dengan membagi tiga tim yakni, Tim 1 melakukan penyelaman disekitar lokasi korban terakhir diketahui atau last known position (LKP) dengan menggunakan sea rider yang merupakan salah satu jenis kapal taktis.

Tim 2 melakukan penyisiran di sebelah utara LKP dengan menggunakan rigid inflatable boat (RIB) dan sea rider dengan luas area pencarian 0,2 nautical mile (NM).

Sedangkan, Tim 3 melakukan penyisiran sebelah selatan LKP dengan menggunakan 2 sea rider dengan luas area pencarian 0,2 NM.

Unsur yang terlibat dalam operasi SAR tersebut di antaranya KPP Kendari dan Dit Polairud Polda Sultra.

Kapal Patroli atau KP Kutilang Baharkam Dit Polairud Mabes Polri, Polsek KP3, Bakamla, dan Polsek Kandai.

Pencarian juga melibatkan masyarakat sekitar begitupun keluarga korban.

Baca juga: Ternyata Sosok Dosen di Sulawesi Tenggara, Profil Pria yang Jatuh dari Jembatan Teluk Kendari Sultra

Dalam pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan menggunakan alat 1 RIB, 4 sea rider, dan 1 perahu panjang (longboat).

Empat set alat selam, 1 aquaeye, peralatan pendukung keselamatan lainnya, serta menyiagakan 1 ambulans.

Kondisi cuaca saat pencarian hari ketiga terhadap korban dalam kondisi cerah berawan.

Dengan kecepatan angin 7-13 knot, arah angin timur-barat, dan tinggi gelombang 0-0,5 meter.

Pada pukul 08.05 wita, Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.

Kronologi jenazah dosen salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial YM (32) ditemukan. Penemuan mayat korban jatuh dari Jembatan Bahteramas atau Jembatan Teluk Kendari, Provinsi Sultra, pada Jumat (30/06/2023).
Kronologi jenazah dosen salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berinisial YM (32) ditemukan. Penemuan mayat korban jatuh dari Jembatan Bahteramas atau Jembatan Teluk Kendari, Provinsi Sultra, pada Jumat (30/06/2023). (Dok KPP Kendari)

Mayat korban ditemukan sekitar 0,02 NM arah barat dari LKP.

“Pada pukul 08.05 Wita Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan MD (meninggal dunia) sekitar 0,02 NM arah barat dari LKP,” jelas Hidayat.

Petugas kemudian mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan tersebut.

“Dan selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka dan diserahterimakan kepada pihak keluarga,” ujarnya.

Dengan ditemukannya korban dalam kondisi meninggal dunia, Operasi SAR kondisi membahayakan manusia terhadap 1 orang yang terjatuh dari Jembatan Teluk Kendari dinyatakan selesai dan ditutup.

Baca juga: Cari Korban Jatuh dari Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara, Tim SAR Gabungan Dibagi 3 Tim

“Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” ujarnya.

Unsur yang terlibat dalam operasi SAR tersebut di antaranya KPP Kendari dan Dit Polairud Polda Sultra.

Kapal Patroli atau KP Kutilang Baharkam Dit Polairud Mabes Polri, Polsek KP3, Bakamla, dan Polsek Kandai.

Pencarian juga melibatkan masyarakat sekitar begitupun keluarga korban.

Dalam pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan menggunakan alat 1 RIB, 4 sea rider, dan 1 perahu panjang (longboat).

Baca juga: Kronologi Pria Loncat dari Jembatan Bahteramas Kendari Sulawesi Tenggara, Polisi Ungkap Fakta Ini

Empat set alat selam, 1 aquaeye, peralatan pendukung keselamatan lainnya, serta menyiagakan 1 ambulans.

Kondisi cuaca saat pencarian hari ketiga terhadap korban dalam kondisi cerah berawan.

Dengan kecepatan angin 7-13 knot, arah angin timur-barat, dan tinggi gelombang 0-0,5 meter.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved