‘Saya Merasa Puas’ Pelaku Mutilasi di Klaten Ungkap Penyebab dan Alasan Pembunuhan Rekan Wanitanya
Pelaku mutilasi di Klaten, Jawa Tengah, mengaku puas hingga ungkap penyebab dan alasan pembunuhan rekan kerja wanitanya.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KLATEN - Pelaku mutilasi di Klaten, Jawa Tengah, mengaku puas hingga ungkap penyebab dan alasan pembunuhan rekan kerja wanitanya.
Pelaku yang membunuh wanita berinisial R (65) dengan memenggal kepala korban adalah Turah alias Daud (40).
Peristiwa pembunuhan disertai mutilasi tersebut terjadi di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Manisrenggo, Klaten, Provinsi Jateng, pada Kamis (22/6/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.
Pelaku Turah alias Daud membunuh R kemudian memutilasi bagian kepala korban disebuah rumah.
“Saya merasa puas aja sih. Kalau niatan (memutilasi) enggak,” kata Turah saat dihadirkan pada konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan disertai mutilasi tersebut.
Pelaku mengaku tidak menyesal bahkan mengaku merasa puas setelah menghabisi korbannya.
“Intinya saya sudah puas. Kalau dibilang rencananya enggak ada. Cuma ingin membunuh saja,” jelasnya di Markas Kepolisian Resort atau Mapolres Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: Video Viral Sosok Wanita Cantik Korban Pembunuhan Sadis di Morowali Sulawesi Tengah, Asal, Kronologi
Diapun mengungkap penyebab dan alasan dirinya membunuh korban dengan cara sadis tersebut.
Pria asal Wonosobo tersebut mengaku tidak ada niatan untuk melakukan mutilasi terhadap korban.
Meski demikian, dia mengaku hanya ingin membunuh korban karena merasa sakit hati.
Sebelum pembunuhan tersebut terjadi, kata Turah, dirinya dituduh mengambil uang sebesar Rp20 ribu.
“Saya dituduh mencuri uang Rp 20.000 sekitar dua mingguan kalau tidak salah,” jelasnya.
Sejak dituduh oleh korban R, diapun merencanakan pembunuhan karena sakit hati.
Menurutnya, pembunuhan kepada R dilakukan dengan menggunakan sebilah pisau dan golok.
“Pisau buat buka karung beras, kalau golok untuk rumput dan disimpan di gudang,” ujarnya.
“Saya sakit hati, dibilang gimana-gimana saya nggak tahu, saya merasa puas aja,” katanya menambahkan.
Sebelumnya, warga Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, geger.
Seorang perempuan ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di sebuah rumah pada Kamis (22/6/2023) pagi.
Korban pembunuhan sekaligus mutilasi di rumah kontrakanya.
Saat pertama kali ditemukan, kondisi korban bersimbah darah dengan kepala terpenggal.
Tubuh ditemukan di dalam kamar.
Baca juga: Video Viral Seorang Remaja Dipukuli Ibunya Gegara Lulus SNBT, Tak Diizinkan Kuliah Karena Ekonomi
Sementara kepalanya ditemukan di ruang tamu.
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi
Sebelumnya, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengatakan, kronologi pembunuhan disertai mutilasi terjadi pada Kamis dinihari.
Motif pelaku menghabisi nyawa korban secara sadis karena dendam dan sakit hati.
Korban dan pelaku merupakan teman kerja.
Mereka sehari-hari bekerja di sebuah toko beras di Desa Nangsri dan tinggal dalam satu rumah.
Pelaku sekitar dua pekan lalu dituduh mengambil uang oleh korban.

Merasa dituduh mengambil uang pelaku jengkel dan timbul dendam kepada korban.
“Kemudian pelaku ini mempunyai niat untuk menghabisi nyawa korban,” kata AKBP Warsono dalam konferensi pers di Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Kamis siang.
Pelaku menghabisi korban ketika terjadi pemadaman listrik pada Kamis (22/6/2023) pukul 01.30 WIB.
Pelaku yang terbangun dari tidur mendatangi kamar korban hendak meminta lilin.
Pelaku kemudian mencekik leher korban pada saat berdiri.
Korban yang berteriak meminta tolong kemudian dibanting oleh pelaku di atas kasur.
Tidak berhenti di situ.
Baca juga: Denpom Periksa Oknum TNI yang Nyaris Adu Jotos dengan Pejabat Pemkot Kendari di Pasar Basah Mandonga
Pelaku dengan posisi mencekik juga memukuli korban hingga lemas.
Pelaku kemudian mengambil pisau yang biasa digunakan membuka karung beras dan golong untuk memutilasi leher korban.
Kesaksian Warga
Seorang warga Yanto mengatakan tidak tahu secara persis peristiwa tersebut.
Menurutnya, saat pagi hari polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan memasangi garis polisi.
Mereka juga kaget dengan kejadian itu.
“Kejadiannya tidak tahu, warga tahunya polisi datang dan memasang garis polisi,” katanya.
Baca juga: Pria Asal Pomalaa Kolaka Diduga Lakukan Pembunuhan Dibekuk Polisi, Motif Pelaku Belum Terungkap
Ia menyebut, ada dua orang yang tinggal di rumah tersebut.
Keduanya ngontrak belum terlalu lama.
Senada disampaikan salah seorang warga di sekitar lokasi penemuan mayat korban, Fatimah (35).
Dikutip dari Tribun Solo, dia mengaku warga tidak ada yang mengetahui adanya kasus pembunuhan di wilayahnya.
Warga baru tahu ada pembunuhan setelah banyak polisi yang datang ke rumah yang ditinggali oleh korban.
“Tadi jam 5 lebih. Tahu-tahu ada polisi dan sudah ramai warga,” jelas Fatimah.
Menurut Fatimah, warga awalnya menduga banyaknya polisi yang mendatangi rumah yang dihuni oleh korban lantaran kasus narkoba.
Namun kemudian, banyak warga yang bercerita jika banyaknya polisi ini lantaran salah satu penghuni kontrakan ini ada yang menjadi korban pembunuhan.
Dia pun tak melihat langsung kondisi korban.
“Tidak tahu, takut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Nangsri, Sumarjo, mengaku malah mendapatkan informasi soal dugaan pembunuhan ini dari camat.
Sekira pukul 06.00 WIB dia dihubungi Camat Manisrenggo.
Di lokasi, dia mendapati garis polisi sudah terpasang mengelilingi rumah.
"Setelah itu saya datang ke lokasi. Tapi sudah dipasang garis polisi. Jadi saya tidak masuk," kata Sumarjo.
Dia mengaku saat mendatangi lokasi kejadian, banyak polisi yang ada di dalam rumah.
“Korban bukan warga Nangsri,” jelasnya.
Sedangkan, Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, membenarkan adanya perempuan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, TribunJogja.com/Hari Susmayanti, Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani, TribunJateng.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.