Berita Sulawesi Tenggara

Gubernur Ali Mazi Ungkap Prospek Peluang Investasi Hingga Resolusi Pertambangan Sulawesi Tenggara

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi bicara tentang prospek peluang investasi dan resolusi pertambangan Sultra masa depan.

Istimewa
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi saat menghadiri Seminar Internasional Indonesia International Nickel and Cobalt Industry Chain Summit 2023, di Jakarta, (31/5/2023) lalu. 

"Nah, upaya peningkatan sektor di luar pertambangan karena struktur yang timpang, berbahaya bagi ekonomi daerah," jelasnya Ali Mazi.

Menurutnya, saat sektor pertambangan mandek, maka sektor-sektor lain akan ikut tertahan dan membuat masyarakat merasakan dampak burukny. Padahal, sektor pertanian dan kelautan adalah dua sektor utama yang menopang perekonomian daerah selama ini.

Maka dari itu, Ali mazi mengatakan perlu revisi regulasi tentang pertambangan yang berpihak kepada daerah. Peruntukan CSR untuk mengedukasi masyarakat guna menghindari terjadinya alih profesi dalam masyarakat, sehingga tidak terjadi ketimpangan pengembangan sektor lainnya seperti sektor pertanian dan perikanan dalam penopang pertumbuhan ekonomi.

Termasuk penyamaan persepsi tentang hilirisasi yakni pengelolaan bahan mentah, menjadi bahan/barang setengah jadi) lalu menjadi barang jadi siap pakai.

Tidak menutup kemungkinan Sultra juga harus menerapkan hilirisasi industri Nikel di dalam negeri guna melengkapi pohon industri, bila perlu sampai produk akhir.

Hilirisasi yang terintegrasi akan berdampak sangat signifikan terhadap penciptaan nilai tambah, peningkatan pendapatan domestik, pengembangan teknologi, rantai pasok yang berkeseinambungan, dan yang paling penting bisa meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

"Integrasi terjadi dari hulu hingga hilir, seperti dilakukan di negara industri maju. Dalam kasus Nikel, hilirisasi dimulai dari pengolahan dengan smelter atau leaching plant menghasilkan produk antara, lalu dimurnikan (diolah lebih lanjut) menghasilkan produk setengah jadi. Selanjutnya diolah menjadi bahan baku produk akhir siap pakai," jelasnya.

Menurutnya hilirisasi dari hulu hingga hilir memerlukan sinergi dan kesepahaman dari seluruh pemangku kepentingan. Teknologi, kreasi, kewirausahaan, sekaligus investasi dari sisi investor, dipadu penataan regulasi dari pemerintah dan makin ideal jika melibatkan institusi Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian.

"Diharapkan dapat memberi gambaran bagi kita semua bahwa Sultra adalah ladang investasi untuk masa depan indonesia maju," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved