Habis Dirudapaksa 11 Pelaku, Kades Mau Nikahi Gadis ABG yang Viral di Sulteng, Ayah Korban Menolak

Habis dirudapaksa 11 terduga pelaku, kepala desa bersedia nikahi gadis ABG yang viral di Sulawesi Tengah. Namun, ayah korban menolak berdamai.

|
Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Markas Polres Parimo, tempat ditahannya lima tersangka dari 11 terduga pelaku rudapakasa gadis ABG 15 tahun di Sulawesi Tenggah (Sulteng). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Habis dirudapaksa 11 terduga pelaku, kepala desa (Kades) bersedia nikahi gadis ABG yang viral di Sulawesi Tengah (Sulteng). Namun, ayah korban menolak berdamai.

Seorang ABG di Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga dirudapaksa 11 terduga pelaku.

Kasus ini telah viral di media sosial (Medsos). Kini, menjadi perhatian publik.

Kepolisan Resor (Polres) Parigi Moutong (Parimo) telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini.

Dari 10 tersangka, Polres Parimo telah menangkap 5 tersangka. Termasuk kepala desa dan guru.

Kini, 5 tersangka tersebut telah ditahan, yakni EK alias MT, ARH alias AF (guru), AR, AK, dan HR (kepala desa).

Sementara itu, 5 tersangka lainya telah dipanggil, yakni AL, FL, NN, AL, dan AT.

Baca juga: Tahanan Kabur Ditangkap Kejari Kendari Sultra di Rumah Kos di Kampung Butung Usai WhatsApp Iparnya

Dalam kasus ini, diduga ada seorang terduga pelaku dari kalangan kepolisian. Namun, belum ditetapkan sebagai tersangka.

Terkait oknum kepolisian tersebut, Kasi Humas Polres Parigi Moutong, Iptu Jan Turangan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Kita masih mencari keterangan dari saksi atau bukti lainnya untuk memperkuat dan mendukung keterangan korban," kata Jan, Sabtu (27/5/2023).

Sebelum kasus ini terungkap ke publik, ayah korban yang berinisial ZN mengaku, pernah didatangi oleh keluarga terduga pelaku di rumahnya di Poso.

Keluarga terduga pelaku tersebut meminta berdamai dengan keluarga korban.

Agar mau berdamai, keluarga terduga pelaku tersebut, kata ZN, memberikan sesuatu kepadanya, tetapi ditolak.

"Yang ditahan ini banyak juga keluarga-keluarga pelaku yang datang sama saya di Poso, mereka minta untuk perdamaian. Ada yang mau dikasih sesuatu, saya tolak," ucapnya kepada TribunPalu beberapa waktu lalu.

"Saya walaupun cuman makan nasi sama garam saya tidak mau diatur damai," sambungnya menandaskan.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved