Harga Hewan Kurban Naik Jelang Idul Adha di Sultra, Distanak Sulawesi Tenggara Sebut Masih Wajar

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Jelang Idul Adha 2023 Masehi atau 1444 Hijriah, harga hewan kurban terpantau naik di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kenaikan harga tersebut terjadi karena mulai tingginya permintaan hewan kurban oleh masyarakat di Sultra.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, La Ode Muhammad Jabal mengatakan kenaikan harga biasa setiap tahunnya.

Seperti kambing saat ini mencapai Rp3,5 juta sampai Rp4,5 juta per ekor, sedangkan harga sapi mencapai Rp10 juta hingga tertinggi Rp20 juta.

"Saya kira masih wajar. Ketika kondisi pasar dan tingkat kebutuhan masyarakat lagi tinggi pasti harga naik," uajarnya diwawancarai belum lama ini.

Baca juga: Sapi Milik Peternak Morome Konda Konsel Disiapkan Jadi Kurban Presiden Jokowi di Sulawesi Tenggara

"Kalau hari lain paling untuk kebutuhan kawinan, aqiqah, tapi kalau Idul Adha bisa semuanya membeli daging," jelasnya menambahkan.

Jabal menjelaskan terkait harga hewan kurban itu, Distanak Sultra tidak memiliki kewenangan untuk menentukan harga jualnya.

Hanya saja, meski harga naik karena tingginya permintaan pasar, tetapi stok hewan kurban di Sultra sendiri terpantau tercukupi, khususnya di beberapa peternakan.

"Hasil survei kami di lapangan ketika kunjungan ke berbagai kabupaten untuk di tingkat peternakan sudah memenuhi stok dijual pada saat Idul Adha 2023," ujarnya.

Kata dia, mobilisasi hewan ternak itu akan disalurkan ke titik-titik lokasi pemotongan dua atau satu pekan sebelum Idul Adha 2023.

Baca juga: Harga Ayam dan Daging Sapi di Pasar Raya Mekongga Kolaka Sulawesi Tenggara, Tulang Dijual Rp130 Ribu

"Harga sapi pada saat kurban sampai persoalan berapa jumlah pemotongan yang dilakukan masing-masing di 17 kabupaten kota di Sultra setiap tahunnya akan terinput di Distanak," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)