BKKBN Sultra

BKKBN Sulawesi Tenggara Bergerak Bersama Buton Sehat Bebas Stunting, Capai Target 14 Persen

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar mengapresiasi Kabupaten Buton dalam upayanya membantu menurunkan angka stunting.

Istimewa
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar mengapresiasi Kabupaten Buton dalam upayanya membantu menurunkan angka stunting. Upaya tersebut salah satunya terselenggara dalam kegiatan Rembuk Stunting yang dirangkaikan dengan Launching Bapak/Bunda Asuh Stunting (BAAS) yang merupakan program dari BKKBN. Kegiatan yang diikuti oleh 537 undangan terdiri dari Instansi Vertikal, BUMN, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kepala Puskesmas, Camat, Kepala Desa, Penyuluh KB, Satuan Pendidikan se-Kabupaten Buton yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Takawa, Kabupaten Buton, Kamis (4/5/2023). 

"Bukan hanya BKKBN atau Dinas Kesehatan saja yang bekerja menurunkan stunting, tetapi seluruh lintas sektor dan kepala desa harus turun tangan dalam penanganan stunting," sambung Basiran.

Saat ini, Buton telah bermitra bersama beberapa bank juga bekerja sama dengan Perum Bulog Sultra melakukan pembagian beras fortiv untuk mencegah stunting.

Basiran menekankan bantuan harus tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting.

Dalam SK yang dibuat diharapkan data yang dimuat itu merupakan data yang valid sehingga dalam SK dicantumkan kalau keluarga yang terindikasi stunting itu orang mampu apa tidak.

Sehingga keluarga yang diintervensi sesuai sasaran.

Dalam diktum satu disampaikan bahwa terkait dengan tanggungan yang akan diberikan, disesuaikan dengan keikhlasan orangtua asuh.

Baca juga: BKKBN Apresiasi Gotong Royong Cegah Stunting di Jaksel, Kota dengan Prevalensi Terendah di DKI

Basiran menyampaikan penekanan bahwa SK Bupati yang dibuat itu bukanlah harga mati.

Jika ada komplain silakan diajukan karena SK itu bukanlah paksaan tetapi berdasarkan keikhlasan yang mana kegiatan ini gotong royong dari masyarakat untuk membantu sesama.

Dari data anak stunting Kabupaten Buton yakni 1721 sedangkan BAAS sejumlah 537.

BAAS merupakan program BKKBN sebagai gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting.

Program ini dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang.

Pada kegiatan, pengalungan selempang BAAS dilakukan kepada Bupati Buton dan Ketua TP PKK 1, Deisy Natalia Rompas Basiran, yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra, Asmar.

Selain itu, diserahkan bingkisan bantuan oleh Bupati Buton kepada keluarga berisiko stunting, ibu hamil, dan ibu dengan baduta.

Baca juga: BKKBN Hadiri Pertemuan Tahunan PBB di New York, Sampaikan Tiga Isu Utama di Indonesia

Sesuai hasil evaluasi dari BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan arahan untuk Kabupaten Buton agar melakukan perbaikan terkait penganggaran dan kegiatan lain yang terkait percepatan penurunan stunting.

Acara ini juga ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati Buton sebagai tanda launching BAAS tingkat Kabupaten Buton.

Menutup acara rembuk stunting dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan oleh Bupati, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Sekda Kabupaten Buton, serta seluruh Forkompinda se-Kabupaten Buton. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved