UPDATE Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar, Korban Tewas Malah Disalahkan, Disebut Ugal-ugalan
Penyelidikan kasus anak petingi Polri tabark pelajar masih berlanjut, dengan update terbaru korban tewas malah disalahkan karena ugal-ugalan.
"Kalau misalkan enggak ditahan sama ojol dan warga, dia pasti kabur. Kami enggak tahu dia siapa. Kalau dia ada niat baik, dia pasti berhenti, menolong, dan membawa korban langsung ke rumah sakit," ujar N.
Keluarga korban merasa polisi tutupi fakta kecelakaan
N menilai, aparat kepolisian terkesan menutup-nutupi fakta kecelakaan.
Sebab, rekaman kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) tidak semuanya dibuka oleh aparat.
Keluarga MS bahkan hanya mendapat satu rekaman kamera CCTV, tetapi rekamannya tidak menunjukkan peristiwa yang utuh lantaran jauh dari TKP.
"Kami enggak dikasih unjuk CCTV dari semua arah. Kami hanya diperlihatkan satu CCTV, itu pun enggak terlihat terjadinya benturan secara jelas. Di sana hanya terlihat bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan," ucap N.
Baca juga: Detik-detik Rusuh Suporter PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Korban Kerusuhan Terluka
Keheranan N semakin menjadi-jadi usai mencari tahu soal kondisi TKP kecelakaan.
N mengatakan, perempatan yang ramai dilalui kendaraan itu memiliki kamera CCTV di berbagai sudut.
Karena itu, N berasumsi bahwa aparat seharusnya memiliki banyak rekaman dari sudut pandang yang berbeda-beda.
"Aku lihat itu kan jalan raya besar dan setiap titik itu ada CCTV, tapi kami enggak dikasih CCTV dari arah situ (TKP terdekat), sama sekali enggak dikasih," ungkap N.
"Aku juga sempat tanya kan, kan banyak CCTV dari kanan atau kiri jalan, kenapa tidak dikasih lihat. Tapi katanya mereka belum dapat, itu kalau aku enggak salah dengar," lanjut dia.
Keluarga korban laporkan anggota Satlantas ke Propam Mabes Polri Tidak hanya rekaman kamera CCTV yang ditutup-tutupi, N merasa pihak kepolisian, khususnya Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Selatan, tidak profesional.
N mengungkapkan bahwa ada oknum dari Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan yang membuat laporan palsu soal insiden kecelakaan.
N mengetahui perihal tersebut karena ada beberapa media yang telanjur mengangkat kasus kecelakaan adiknya, tetapi berdasarkan fakta yang kurang tepat.
"Ada laporan palsu yang menyatakan bahwa adik saya yang mengendarai sepeda motor dan hanya mengalami luka-luka serta dirawat di RSUD Pasar Minggu, padahal faktanya tidak seperti itu," ucap N.
Oleh karena itu, keluarga MS akan menyambangi Propam Mabes Polri guna melaporkan oknum tersebut atas keterangan yang tidak sesuai fakta di lapangan. (*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar, Pelaku Disebut Ugal-ugalan, Polisi Salahkan Korban
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.