Berita Konawe Selatan
Pelabuhan Amolengo Konawe Selatan Diduga Dikuasai Preman, Bisa Atur Antrian yang Penting Ada Uang
Pengguna penyebarangan feri Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan dugaan pungli.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI - Pengguna penyebarangan kapal feri Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan dugaan pungli.
Bahkan sejumlah orang, yang diduga preman terang-terangan mengaku bisa meloloskan mobil, yang sedang antre agar bisa didahulukan masuk.
Dalam video yang diterima TribunnewsSultra.com, terlihat seorang penumpang ditawari menggunakan jasa calo agar mobilnya bisa lolos.
"Mana mobilta, oh gampang mi itu, yang penting ada ini," tutur oknum preman, sambil memainkan jarinya menandakan uang pelicin.
Baca juga: Masyarakat Keluhkan Pungli di Pelabuhan Amolengo Konsel, Tidak Bayar Antre Sampai Berhari Hari
"Disini itu pak yang penting banyak ini."
"Ini lolosmi mobilnya, dia bisa masuk," tuturnya menambahkan
Seorang pengguna kapal laut Pelabuhan Amolengo rute Konawe Selatan-Labuan Buton Utara mengeluhkan dugaan pungli.
Dilakukan sejumlah oknum aparat, bekerjasama dengan preman.
Seorang sumber TribunnewsSultra.com mengatakan ia sudah empat kali menggunakan pelabuhan laut tersebut.
Baca juga: Petugas Salah Satu Karaoke di Kendari Sulawesi Tenggara Jadi Korban Penganiayaan Sejumlah Orang
Hanya saja ia selalu diminta untuk memberikan uang pelicin.
Hal tersebut, supaya kendarannya bisa masuk kedalam feri tersebut.
"Tiket harga normalnya kan Rp330 saya diminta Rp450 ribu supaya bisa masuk," ungkap penumpang tersebut.
Kalau tidak, mereka akan mengantri berhari-hari agar bisa menyebarang.
"Kalau yang tidak bayar mereka itu antre sampai berhari hari."
Baca juga: Kekhawatiran Pedagang Cakar di Kendari Sulawesi Tenggara Imbas Larangan Impor Pakaian Bekas
"Karena kalau membayar kan mereka didahulukan, saya misalnya bayar normal, maka saya tidak masuk, yang didahulukan itu yang membayar Rp450 Ribu," tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Kolono IPTU Harianto, yang dikonfirmasi mengenai pungli tersebut.
Belum memberikan jawaban panggilan telepon dari media ini. (*)
(TRIBUNNEWSSULTRA/SUGI HARTONO)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.