Berita Konawe Selatan

Pelabuhan Amolego Konawe Selatan Dikuasai Preman hingga Diduga Marak Pungli, Kata Kapolsek Kolono

Pengguna pelabuhan kapal feri Pelabuhan Amolengo Konsel - Labuan Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengeluhkan dugaan pungli

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Muhammad Israjab
istimewa
Kapolsek Kolono, IPTU Harianto memberikan tanggapannya terkait laporan warga adanyan dugaan pungli di Pelabuhan Amolengo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (21/3/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI - Masyarakat pengguna pelabuhan kapal feri Pelabuhan Amolengo Konsel - Labuan Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengeluhkan dugaan pungli dilokasi tersebut.

Berdasarkan sumber TribunnewsSultra.com, perihal dugaan pungli diduga sudah lama terjadi.

Kapolsek Kolono, IPTU Harianto yang dikonfirmasi mengenai dugaan pungli tersebut tidak mengetahuinya.

Ia pun meminta agar kasus tersebut dikonfirmasi kepada pihak pelabuhan.

"Coba kita tanya dipelabuhan yang punya otoritas karena di pelabuhan ada petugas pelabuhan, ada angkatan laut, ada Babinsa dan Bahibinkamtibmas," tuturnya.

Baca juga: Pelabuhan Amolengo Konawe Selatan Diduga Dikuasai Preman, Bisa Atur Antrian yang Penting Ada Uang

Diberitakan sebelumnya seorang pengguna kapal laut Pelabuhan Amolenge rute Konawe Selatan-Labuan Buton Utara mengeluhkan dugaan pungli.

Kerap kali dilakukan sejumlah oknum aparat, bekerjasama dengan preman di pelabuhan tersebut.

Pengguna Transportasi Laut di Pelabuhan Amolego, Kolono Timur, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibikin resah oleh oknum aparat yang diduga melakukan pungli.
Pengguna Transportasi Laut di Pelabuhan Amolego, Kolono Timur, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibikin resah oleh oknum aparat yang diduga melakukan pungli. (istimewa)

Seorang sumber Tribunnewssultra.com mengatakan ia sudah empat kali menggunakan pelabuhan laut tersebut.

Hanya saja ia selalu diminta uang pelicin, agar kendarannya bisa masuk kedalam kapal.

"Tiket harga normalnya Rp330, saya diminta Rp450 ribu supaya bisa masuk," tuturnya.

Jika tak memenuhi permintaan tersebut, maka penumpang akan mengantri berhari-hari.

"Kalau yang tidak bayar mereka itu antre sampai berhari-hari, karena kalau membayarkan mereka didahulukan."

"Saya misalnya bayar normal, maka saya tidak masuk,  yang didahulukan itu membayar Rp450 Ribu," ujarnya.

Baca juga: Pelabuhan Amolengo Konawe Selatan Diduga Dikuasai Preman, Bisa Atur Antrian yang Penting Ada Uang

Kata ia pernah satu hari pelabuhan Amolengo tidak membuka loket antrian tiket, " Jadi kita bayar dikapal, karna loket tidak melayani," tuturnya

Ia pun menyayangkan kejadian tersebut, sebab pelabuhan Amolenge menjadi salah satu pilihan bagi para supir untuk menyebrangkan barang barang sembako yang mereka bawa

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved