BKKBN Sultra

Intip Upaya Pemprov Sultra Tekan Angka Stunting di Sulawesi Tenggara, Dana Dialokasikan Lebih Besar

Inilah langkah dan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atau Pemprov Sultra menekan angka stunting hingga 2,4 persen pada Februari 2023.

Penulis: Husni Husein | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Husni Husein
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas dalam rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting tingkat Sultra Tahun 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (14/2/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah langkah dan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atau Pemprov Sultra menekan angka stunting hingga 2,4 persen pada Februari 2023.

Awalnya, angka stunting di Sulawesi Tenggara berada pada angka 30.1 persen, lalu berhasil turun menjadi 27.7 persen.

Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas mengatakan sejumlah langkah terus dilakukan agar angka stunting ini dapat turun hingga mencapai data terendah.

Hal ini dikatakan Lukman Abunawas dalam rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting tingkat Sultra Tahun 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (14/2/2023).

Wagub Sultra, juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Sultra ini menerangkan intervensi peran pemerintah daerah sangat diperlukan dalam upaya menekan angka stunting.

Baca juga: Pemkot Kendari Bakal Terapkan Program Bapak Asuh Anak Stunting, Capai Target 14 Persen Tahun 2023

"Jadi setiap tiga bulan sekali kita lakukan evaluasi. Semua OPD terpadu dalam rangka percepatan penurunan angka stunting mulai dari Bappeda, Kesehatan, Dinas Pangan, kita sinkronkan," katanya.

Kesemua dinas terkait dibentuk dalam satu tim untuk dijadwalkan ke lapangan mengawasi jalannya program percepatan penurunan stunting.

"Kita bentuk untuk mengatur jadwal ke lapangan yang dibagi tiga wilayah mencakup wilayah kepulauan, wilayah barat, dan tengah," ujarnya.

Selain itu, dia menerangkan anggaran pun bakal lebih banyak digelontorkan untuk percepatan penurunan angka stunting ini dengan jumlah tiga persen dari dana daerah.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, Muhammad Rizal Martua Damani mengapresiasi penurunan stunting di Sultra.

Baca juga: Sekda Buton Sulawesi Tenggara Ingatkan OPD Pantau Perkembangan Inflasi dan Stunting

Kendati demikian, dia juga menyoroti daerah yang masih tinggi bahkan meningkatnya angka stunting misalnya Kabupaten Buton Tengah, dan Kabupaten Bombana.

"Mencegah lahirnya bayi stunting baru. Sementara bayi yang sudah lahir dengan stunting tetap kita perhatikan," terangnya.

"Intinya kita memiliki strategi mencegah lahirnya bayi stunting. Oleh sebabnya perhatian diberikan kepada calon pengantin," tambahnya.

Ia mengungkapkan lahirnya bayi stunting terjadi sejak pembuahan sel telur oleh sel sperma melalui hubungan suami istri yang sah.

"Dilakukan kerja yang ekstra dengan melibatkan semua lintas sektor mitra terkait dan seluruh komponen," tandasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved