Sosok Pembunuh Mahasiswi Cantik Elisa Siti Ternyata Ojol, Ayahnya Anggota Polisi, Pacaran Sejak SMA

Inilah sosok Riko Arizka pembunuh Elisa Siti, seorang mahasiswi cantik. Riko ternyata merupakan seorang ojek online. Ayahnya bukan orang sembarangan.

Kolase TribunnewsSultra.com
Inilah sosok Riko Arizka pembunuh Elisa Siti, seorang mahasiswi cantik. Riko ternyata merupakan seorang ojek online. Sang ayah juga disebut-sebut sebagai anggota kepolisian. Kasus pembunuhan Elisa Siti ini menyita perhatian masyarakat Indonesia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Inilah sosok Riko Arizka pembunuh Elisa Siti Mulyani, seorang mahasiswi cantik.

Riko ternyata merupakan seorang ojek online.

Sang ayah juga disebut-sebut sebagai anggota kepolisian.

Kasus pembunuhan Elisa Siti ini menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Kisah tragis dari cinta Riko Arizka berujung tewasnya sang kekasih Elisa Siti.

Dari pengakuan Riko, dirinya merasa dibohongi oleh sang kekasih.

Hal inilah yang memicu cekcok keduanya hingga akhirnya Riko tega untuk membunuh sang kekasih.

Baca juga: Kisah Tragis Elisa Siti Mulyani Sosok Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Pandeglang, Profil Pembunuh

Elisa Siti lantas tewas di tangan kekasihnya yang sudah menjalani masa pacara sebelum dirinya berstatus mahasiswi.

Bahkan keduanya disebutkan telah berpacaran sejak SMA.

Lantas siapa sosok Riko Arizka pembunuh Elisa yang kini tengah ramai jadi perbincangan?

Profil

Untuk diketahui, Elisa Siti Mulyani, mahasiswi yang dibunuh di Jalan Stadion Badak, Pandgelang, Banten ramai jadi perbincangan.

Riko Arizka dan Elisa Siti Mulyani tinggal di daerah yang sama yakni Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ternyata sosok pembunuh Elisa bukan orang sembarangan.

Sosok orangtua Riko pembunuh Elisa merupakan keluarga polisi.

Sang ayah disebut merupakan anggota polisi.

Dugaan Riko Arizka sebagai seorang anak polisi diketahui dari ucapan orangtua Elisa Siti Mulyani, Tubagus Hadi Mulyana.

Tubagus mengatakan, Riko Arizka merupakan anak polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Lebak.

Untuk itu Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Kadin Provinsi Banten ini meminta Polres Pandeglang unutuk objektif dalam mengusut kasus yang menewaskan putrinya.

"Kita harapkan polisi objektif yah, meskipun kita tahu, kita dengar pelaku ini anak polisi aktif di Banjarsari (Lebak-red)," kata Tubagus Hadi Mulyana, ayah Elisa Siti Mulyani kepada TribunBanten.com di rumahnya, Jumat (10/2/2023).

Tubagus menyerahkan permasalahan tersebut pada polisi.

Baca juga: Kisah Tragis WNI Tewas Saat Gempa Turki Tertimbun Reruntuhan, Permintaan Terakhir Mau Pulang ke Bali

"Kami percayakan kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas masalah ini. Apakah ini direncanakan, mereka yang lebih tahu itu," ujarnya.

Riko Arizka menghabisi nyawa Elisa Siti Mulyani, karena sakit hati pada korban yang sudah memiliki kekasih baru setelah putus dengannya.

Riko mengaku merasa sakit hati oleh tingkat Elisa yang dia anggap selalu berkata bohong sehingga pada Rabu (8/2/2023) malam, kedua orang itu terlibat cekcok yang berujung pembunuhan.

"Sakit hati suka bohong, ngomongnya mah A gak tau nya B. Gelap dan hilap (membunuh-red), saya menyesal," pungkasnya.

Kisah tragis Elisa Siti Mulyani sosok mahasiswi cantik korban pembunuhan di Pandeglang, Provinsi Banten, profilnya. Sosok pembunuh mahasiswi universitas di Serang tersebut adalah sang mantan pacar Riko Arizka (21).
Kisah tragis Elisa Siti Mulyani sosok mahasiswi cantik korban pembunuhan di Pandeglang, Provinsi Banten, profilnya. Sosok pembunuh mahasiswi universitas di Serang tersebut adalah sang mantan pacar Riko Arizka (21). (kolase foto (handover))

Pekerjaan Riko

Riko Arizka bekerja sebagai ojek online atau ojol.

Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton Silitonga menjelaskan, pelaku kesehariannya berprofesi sebagai ojek online.

Meski demikian belum diketahui pasti apakah pekerjaan tersebut adalah sampingan atau memang kesehariannya bekerja demikian.

"Pekerjaan RA ini sebagai ojek online. Enggak tau pekerjaan sampingan atau pekerjaan tetap dia, yang jelas dia suka ngojek," jelas AKP Shilton.

Berpacaran Sejak SMA

Riko Arizka dan Elisa Siti Mulyani sempat menjalin pacaran selama lima tahun. Mereka berpacaran sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Namun akhirnya, Elisa Siti Mulyani memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Hal ini membuat Riko Arizka sakit hati.

Meski demikian, Riko terus mengejar cinta Elisa, bahkan sehari sebelum melakukan aksi pembunuhan, tepatnya pada Selasa (7/2/2023), Riko sempat memberikan hadiah ulang tahun pada Elisa.

Penyesalan Riko Membunuh Elisa

Di tempat yang sama, Riko Arizka mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan pada Elisa. Saat itu, dia merasa terpancing emosi karena dibohongi oleh mantan kekasih.

"Sakit hati, dibohongin dihianatin, terasa gelap aja gitu, saya hilap dan menyesal," singkat dia.

AKP Shilton Silitonga, Rabu 8 Februari 2023, sekitar pukul 22.00, RA hendak pulang usai menyetrum ikan di Sungai Balapunah tidak sengaja bertemu korban di jalan.

Korban yang sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat menuju arah pulang, dikejar pelaku menggunakan motor Yamaha N-Max, untuk mengajak ngobrol di Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang.

"Pelaku dan korban sempat cekcok, kemudian pelaku yang terpancing emosi mencekik korban dari belakang," kata AKP Shilton di Polres Pandeglang, Kamis (9/2/2023).

Dipukul Pakai Closet

Tak cukup sampai di sana, pelaku juga menyeret korban di jalan Stadion Badak, Kabupaten Pandeglang menuju ke semak-semak.

Korban yang diseret sekitar 2 meter langsung lemas. Saat di semak-semak itu, pelaku langsung menghabisi nyawa korban.

"Pelaku yang melihat ada closet di sana, langsung mengunakan itu untuk memukul korban, hingga meninggal dunia," ungkapnya.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku yang berprofesi sebagai ojek online itu membawa handphone dan laptop milik korban.

Sedangkan motor korban, dimasukan ke dalam semak-semak untuk menyembunyikan barang bukti.

"Korban mengalami luka di bagian leher karena terkena benturan closet. Pakaian korban setengah terbuka, karena berontak saat diseret pelaku," jelasnya.

Satreskrim Polres Pandeglang menangkap RA di kediamannya Kampung Cipacung, Pandeglang satu jam setelah pembunuhan pada Rabu (8/2/2023) malam.

Sedangkan jenazah korban masih ada di RSUD Berkah Pandeglang, untuk diautopsi.

"Terhadap pelaku masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved