Fakta Gempa Turki, Masjid Tua 365 Tahun Roboh, Penyimpanan Senjata, Nasib WNI, Ratusan Orang Tewas
Berikut ini deretan fakta gempa Turki, robohnya masjid tua 365 tahun hingga penyimpanan senjata. Nasib sejumlah WNI hingga ratusan orang jadi korban.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini deretan fakta gempa Turki, robohnya masjid tua 365 tahun hingga penyimpanan senjata.
Nasib sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang ada di negara tersebut.
Hingga ratusan orang dikabarkan tewas dalam tragedi gempa dahsyat itu.
Seperti diketahui, Turki mengalami bencana alam, Senin (5/2/2023).
Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah memicu hancurnya bangunan – bangunan kuno bersejarah.
Kabar inipun sampai di Indonesia.
Bahkan tagar Pray For Turkey menjadi trending topic Twitter, Senin (5/2/2023) dengan ribuan cuitan.
Baca juga: UPDATE Gempa Turki 7,8 SR hingga Pray for Turkey Jadi Trending Twitter Hari ini, Jumlah Korban Tewas
Berbagai kondisi mengenaskan negara yang dipimpin Erdogan itu ramai berseliweran di media sosial.
Baik foto ataupun video ramai diunggah netizen lainnya.
Puluhan ribu cuitan tentang Turki juga ramai di Twitter.
Berikut ini deretan fakta gempa Turki dihimpun TribunnewsSultra.com:
1. Masjid Tua Hancur
Masjid Yeni Cami yang berlokasi di kota Eminonu Turki dilaporkan hancur, setelah 40 gempa susulan dengan kekuatan rata – rata mencapai 6,6 Skala Richter yang terjadi pasca gempa mengguncang kawasan Turki Selatan dan Suriah Utara pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 4.17 waktu setempat.
Meski gempa menyisakan setengah bangunan dari Masjid Yeni, namun menurut saksi mata yang ditemui The Guardian sebagian besar bangunan di bagian dalam masjid bersejarah ini telah rapuh.
“Rumah kami terlihat kokoh dari luar tetapi ada retakan di dalamnya. Ada bangunan yang hancur di sekitar saya, ada rumah yang terbakar, ada bangunan yang retak. Sebuah bangunan runtuh hanya 200 meter dari tempat saya sekarang,” katanya Pazarcık hancur salah satu warga di kota Eminonu.
Pemerintah Turki hingga kini belum dapat memastikan apakah ada korban yang berada dalam bangunan yang dikenal dengan julukan masjid seribu merpati itu.
Namun beberapa mayat tampak tergeletak di tanah bersalju hanya berselimut kain.
2. Ratusan Jiwa Jadi Korban Ribuan Luka-luka
Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay setidaknya hingga kini total korban tewas akibat tertimpa reruntuhan gedung mencapai 500 jiwa, 2.300 orang lainnya dilaporkan luka – luka. Sementara ribuan lainnya diperkirakan masih terjebak dalam reruntuhan tanah.
Jumlah korban yang dikonfirmasi meningkat pesat pada Senin pagi setelah matahari mulai menerangi tim penyelamat untuk bergegas mencari korban selamat. Mengingat selama beberapa jam sebelumnya sebagian besar wilayah di Turki mengalami pemadaman listrik akibat terguncang gempa.
Tak hanya Turki, gempa dahsyat yang terjadi pagi tadi juga turut menyapu wilayah di Suriah, Kementerian kesehatan Suriah melaporkan kerusakan di seluruh provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, tempat Rusia menyewa fasilitas angkatan laut telah memakan korban hingga mencapai 237 orang tewas dan 639 terluka.
3. Penyimpanan Senjata Komersial Suriah Hancur
Tak hanya itu gedung-gedung di Aleppo, pusat penyimpanan senjata komersial Suriah selama beberapa dekade juga menjadi korban runtuh akibat tertimbun infrastruktur bangunan yang belakangan baru mengalami pemugaran.
“Situasi bencana menyebabkan ratusan bangunan runtuh atau mengalami retakan besar, ratusan terluka dan terdampar, puluhan tewas dan kurangnya layanan serta tempat berlindung yang aman dan titik berkumpul dalam kondisi cuaca badai dan bersalju serta suhu rendah," ujar layanan penyelamatan Suriah, White Helmets.
Selain mempercepat proses evakuasi, pemerintah Suriah kini mulai meninjau adanya kemungkinan potensi bencana banjir bandang akibat guncangan gempa.
Dengan dibantu Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, pejabat setempat mulai memeriksa bendungan di kawasan Aleppo yang dikabarkan retakan untuk mengantisipasi potensi bencana banjir.
Mencegah bertambahnya jumlah korban, pihak berwenang mendesak warga untuk tidak tidak memasuki bangunan yang rusak. Mereka juga dilarang turun ke jalan agar tidak menghambat proses evakuasi.
Setelah kekacauan tampak terjadi di kota Damaskus, Beirut Tripoli di Lebanon, lantaran ratusan orang berlari ke jalan dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil untuk menjauh dari bangunan dan pusat ibu kota.
Baca juga: Gempa Terkini 4 Skala Richter di Wiwirano Konawe Utara Sulawesi Tenggara
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
4. WNI di Turki
Banyak warga negara Indonesia atau WNI yang menjadi korban. Apartemen mereka hancur.
Berikut info kabar terbaru WNI pasca gempa 7.8 di Turki tadi dini hari Senin 6 Februari 2023.
WNI di Turki dikabarkan langsung lari meninggal apartemen saat gempa kuat terjadi. Tepatnya pada Pukul 04:00.
Info ini disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Turki di Ankara.
Warga Negara Indonesia ( WNI ) yang bermukim di provinsi Kahramanmaras langsung lari meninggalkan apartemen mereka.
Gempa telah menghancurkan apartemen yang mereka huni.
"Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).
Untuk saat ini, KBRI pun sedang berupaya mengadakan rumah sementara untuk menampung para WNI yang mengalami kerusakan hunian.
Langkah ini dilakukan sambil terus melakukan pembaharuan informasi terkait penanganan pasca-gempa dari pihak berwenang.
"KBRI Ankara (Turki) sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," jelas KBRI Turki.
Hingga saat ini belum ada WNI yang dilaporkan tewas akibat bencana ini.
Dikutip dari laman CNN, menurut badan penanggulangan bencana AFAD, di Turki, sedikitnya 76 orang tewas dan lebih dari 440 terluka.
Sedangkan di negara tetangganya, Suriah, setidaknya 237 orang tewas dan lebih dari 630 orang terluka.
Hal ini dilaporkan kantor berita negara Suriah SANA, mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan negara itu.
Kematian ini dilaporkan terjadi di kota Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus.
Menurut kelompok 'White Helmets' yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang dibentuk untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dalam konflik, ratusan orang pun kini masih terjebak di bawah reruntuhan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.