Fakta Gempa Turki, Masjid Tua 365 Tahun Roboh, Penyimpanan Senjata, Nasib WNI, Ratusan Orang Tewas
Berikut ini deretan fakta gempa Turki, robohnya masjid tua 365 tahun hingga penyimpanan senjata. Nasib sejumlah WNI hingga ratusan orang jadi korban.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Pemerintah Turki hingga kini belum dapat memastikan apakah ada korban yang berada dalam bangunan yang dikenal dengan julukan masjid seribu merpati itu.
Namun beberapa mayat tampak tergeletak di tanah bersalju hanya berselimut kain.
2. Ratusan Jiwa Jadi Korban Ribuan Luka-luka
Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay setidaknya hingga kini total korban tewas akibat tertimpa reruntuhan gedung mencapai 500 jiwa, 2.300 orang lainnya dilaporkan luka – luka. Sementara ribuan lainnya diperkirakan masih terjebak dalam reruntuhan tanah.
Jumlah korban yang dikonfirmasi meningkat pesat pada Senin pagi setelah matahari mulai menerangi tim penyelamat untuk bergegas mencari korban selamat. Mengingat selama beberapa jam sebelumnya sebagian besar wilayah di Turki mengalami pemadaman listrik akibat terguncang gempa.
Tak hanya Turki, gempa dahsyat yang terjadi pagi tadi juga turut menyapu wilayah di Suriah, Kementerian kesehatan Suriah melaporkan kerusakan di seluruh provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, tempat Rusia menyewa fasilitas angkatan laut telah memakan korban hingga mencapai 237 orang tewas dan 639 terluka.
3. Penyimpanan Senjata Komersial Suriah Hancur
Tak hanya itu gedung-gedung di Aleppo, pusat penyimpanan senjata komersial Suriah selama beberapa dekade juga menjadi korban runtuh akibat tertimbun infrastruktur bangunan yang belakangan baru mengalami pemugaran.
“Situasi bencana menyebabkan ratusan bangunan runtuh atau mengalami retakan besar, ratusan terluka dan terdampar, puluhan tewas dan kurangnya layanan serta tempat berlindung yang aman dan titik berkumpul dalam kondisi cuaca badai dan bersalju serta suhu rendah," ujar layanan penyelamatan Suriah, White Helmets.
Selain mempercepat proses evakuasi, pemerintah Suriah kini mulai meninjau adanya kemungkinan potensi bencana banjir bandang akibat guncangan gempa.
Dengan dibantu Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, pejabat setempat mulai memeriksa bendungan di kawasan Aleppo yang dikabarkan retakan untuk mengantisipasi potensi bencana banjir.
Mencegah bertambahnya jumlah korban, pihak berwenang mendesak warga untuk tidak tidak memasuki bangunan yang rusak. Mereka juga dilarang turun ke jalan agar tidak menghambat proses evakuasi.
Setelah kekacauan tampak terjadi di kota Damaskus, Beirut Tripoli di Lebanon, lantaran ratusan orang berlari ke jalan dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil untuk menjauh dari bangunan dan pusat ibu kota.
Baca juga: Gempa Terkini 4 Skala Richter di Wiwirano Konawe Utara Sulawesi Tenggara
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
4. WNI di Turki
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.