HUT PDIP

Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Jauhi Rakyat: Lebih Baik Pindah, Keluar Karena Tak Sehati

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diperintahkan untuk menemui, jangan menjauhi rakyat.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Perintah blusukan ini disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diperintahkan untuk dekat, jangan menjauhi rakyat.

Perintah blusukan ini disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dalam pidatonya, Megawati mengancam pecat kader partai yang menjauhi rakyat.

"Satu suara, Ibu musti apa? Ya iya dipecat. Kenapa? Karena tidak menjalankan instruksi partai," kata Megawati, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.

PDI Perjuangan, bagaimanapun, merupakan partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 dan 2019.

Partai politik ini menajdi satu-satunya memiliki hak mengusung Calon Presiden (Capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.

Meskipun demikian, sepertinya, Megawati tak mau kadernya terlena dengan label partai pemenang.

Baca juga: Capres PDIP di PIlpres 2024, Megawati Beri Kode, Ganjar Bilang Sudah Jelas, Diumumkan 1 Juni 2023?

Baca juga: Kalau Ganjar Pranowo Capres PDIP Pilpres 2024 Pilihan Megawati? Puan Maharani Sebut Garis Tangan

Menurutnya, kader PDI Perjuangan harus dekat dengan rakyat. Karena, bagaimanapun, mereka dilabeli sebagai partia wong cilik.

Megawati mengambil kesempatan pada HUT ke-50, mengingatkan agar kader bekerja lebih keras.

Dia juga mengancam agar kader tak mengesampingkan istruksi, agar membantu masyarakat.

Presiden Republik Indonesia ke-5 itu menilai, membantu masyarakat merupakan instruksi yang mudah dikerjakan.

"Loh instruksi Ibu tuh sebenarnya enggak susah loh, dan selalu harus turun ke bawah. Kalian mau jadi lagi enggak sih yang namanya legislatif sama eksekutif," ujarnya.

Megawati tak menyangka bahwa masih banyak kader PDI Perjuangan yang tak blusukan.

Ini diketahui ada saat meminta kader menunjuk tangan.

"Kok akeh meneng sing ora turun (banyak yang tidak blusukan)," kata Megawati ketika melihat kader yang menunjuk jari.

Megawati lantas menanyakan alasan kader tak blusukan. Padahal hal itu merupakan instruksi partai.

"Berarti belum pada turun ya, ada yang sudah, ada yang meneng (belum), kenapa belum turun? loh katae arep tempur (katanya mau bersaing)," tegas Megawati.

Megawati menegaskan, memantau setiap kinerja kader PDI Perjuangan secara daring melalui aplikasi Media Pintar Perjuangan (MPP).

Aplikasi pangawas ini digagas oleh Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo.

"Sekarang Ibu kan sudah bikin, Ibu sudah turun loh, itu diketuai sama Mas Prananda. Jadi ada tempat pemantauan, absensi mesti jalan, coba bayangkan apa yang Ibu instruksikan harus dijalankan," ucap Megawati.

Putri Bung Karno ini menegaskan, kader yang tak mau menjalankan instruksi partai agar segera keluar dari PDIP. Pindah paratai saja.

"Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati. Jadi makanya kenapa yang namanya (tema HUT) ini tadi, 'Genggam Tangan Persatuan', itu kalau enggak bonding rasanya ya anyep, anyep, enggak ada guna segini banyak," imbuhnya.

Baca juga: Kejutan Megawati Capres PDIP 2024, Prediksi Anies Baswedan Cs: Ngak Spesial, Paling Ganjar atau Puan

Untuk diketahui, PDI Perjuangan telah berumur 50 tahun.

Eksistensinya selama setengah abad mematangkan partai ini.

Pada peringatan HUT ke-50, partai berlambang banteng moncong putih ini dirayakan secara internal, tak mengundang elite partai lain.

Ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi internal dalam rangka pemenangan pemilu 2024.

Megawati menegaskan, HUT ke-50 PDIP berfokus kepada memperkuat jati diri sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.

Dia pun melempar pertanyaan kepada puluhan ribu kader partai yang hadir di lokasi tersebut.

"Kalian kangen tidak sama Ibu? kangen atau tidak sama Ibu?" tanya Megawati keras.

"Kangeeen," jawab ribuan kader PDIP yang mengenakan atribut merah.

Megawati mengaku jarang bertemu langsung dan dialog tatap muka dengan kader selama pandemi Covid-19.

Dia juga mengatakan, perayaan HUT ke-50 merupakan hari yang bersejarah bagi partai.

"Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir 3 tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Ternyata Alhamdulillah," tandas Megawati. (*)

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved