Berita Kendari

Masyarakat Pesisir di Kota Kendari Mandiri dengan Bank Sampah, Naturevolution Berikan Edukasi

Naturevolution terus mendorong pendapatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui Bank Sampah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Desi Triana Aswan
Tribunnewssultra.com/Muh Ridwan Kadir
Naturevolution terus mendorong pendapatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui Bank Sampah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - NatuREvolution Indonesia terus mendorong pendapatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui Bank Sampah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sebagai informasi, Naturevolution merupakan lembaga non profit atau lembaga sosial, berpusat di Prancis.

Naturevolution berkepentingan membantu negara Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara untuk melestarikan alam seperti kegiatan konservasi dan beberapa lainnya.

Kali ini Naturevolution membuat kegiatan dengan tajuk "Program Bank Sampah Kawasan Pesisir" yang bertujuan mengedukasi masyarakat terkait nilai ekonomisnya.

Waste Management Leader of Naturevolution, Purnomo Setiawan mengatakan dalam program tersebut pihaknya melakukan penjemputan sampah di kawasan pesisir.

Baca juga: Naturevolution: Kita Baru Mampu Selamatkan 7 Ton Sampah Plastik dari 6 Desa Pesisir Utara Kendari

"Hal ini kami lakukan dalam upaya pencegahan serta pengurangan sampah plastik yang khususnya ada di daerah pesisir,"katana, Sabtu (31/12/2022).

Purnomo menjelaskan awal mula program ini tercetus yaitu pada September 2022 lalu, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pelabuhan Samudera.

Awalnya Naturevolution bersama KKP Pelabuhan Samudera membuat pilot project pengurangan sampah di kawasan pesisir di Kelurahan Talia Kendari.

Kemudian seiring berjalannya waktu dengan melihat antusiasme masyarakat akan tingginya kesadaran tentang sampah.

Maka November 2022 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari turut bergabung memberikan sosialisasi di beberapa titik antara lain Talia, Bungkutoko, Watuwatu, Petoaha dan Tandonggeu.

"Sepanjang berjalannya program ini per minggu itu jika di rata-ratakan ada 1 ton yang kami angkat,"imbuhnya.

Purnomo menuturkan dari setiap wilayah terdapat Bank Sampah yang dibentuk, dialokasikan dana modal sebesar Rp5 juta dan timbangan serta adanya pengangkatan honorer bagi tiga pengurusnya.

"Sementara untuk eksekutornya, mulai dari sosialisasi, penjemputan, pemilah sampah hanya dilakukan oleh saya,"ucapnya.

Sementara itu Purnomo menjelaskan sebelumnya masyarakat telah diberikan edukasi melalui sosialisasi terkait manfaat ekonomis dari sampah.

Bahwa manfaat yang mereka dapatkan adalah penambahan pendapatan yang diperoleh karena Naturevolution akan membeli sampah dari masyarakat pesisir secara tunai.

Naturevolution terus mendorong pendapatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui Bank Sampah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Naturevolution terus mendorong pendapatan masyarakat khususnya di wilayah pesisir melalui Bank Sampah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Tribunnewssultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Kemudian pihaknya akan melakukan proses penimbangan lalu masyarakat mendapatkan bayarannya sesuai dengan timbangan yang didapatkan.

"Selebihnya itu akan diurus oleh masing-masing Bank Sampah, kemudian akan dikirim ke Surabaya untuk di daur ulang untuk dijadikan produk kembali,"katanya.

Tambahnya, untuk kategori sampah yang dipungut adalah sampah rumah tangga yang memiliki nilai ekonomis diantaranya adalah plastik, botol, ember dan segala macamnya.

Bermacam pendapatan yang diperolah masyarakat mulai  Rp50-100 ribu dan yang paling tinggi Rp472.000 kategori orang pribadi diluar kelompok masyarakat.

"Dari hasil kegiatan ini lingkungan sekitar pesisir mulai bersih dan tingkat kesadaran masyarakat turut meningkat,"jelasnya.

Untuk itu ia berharap agar Pemerintah Kota Kendari bisa lebih memperhatikan lagi, karena memang selama ini masyarakat mau melakukan hanya tidak ada yang mau menjemput.

Baca juga: Tanggapi Permintaan Gubernur Sultra, DLHK Kendari Siap Bangun 5 Bank Sampah di Sekitar Teluk Kendari

Purnomo juga menjelaskan Pemkot Kendari juga kurang turut berperan aktif seperti memberikan kendaraan operasional dalam rangka menjemput sampah dari masyarakat.

"Permodalan untuk menjemput sampah terpilah 100 persen dari dana pribadi, termasuk penjemputan memakai armada pribadi,"ungkapnya.

Ia juga berharapa agar kedepannya Pemkot Kendari bisa memberikan kontribuai dalam pemberian permodalan karena selama ini masih menggunakan dana pribadi untuk membeli sampah langsung di masyarakat.

"Kami berharap khususnya ke Pemkot, kami sebagai eksekutor dilapangan, praktisi lapangan, serta aktivis sekaligus satgas honorer bidang Pengurangan Sampah agar bisa dibantu permodalan, perbaikan mesin produksi, mesin cacah plastik, serta jika memungkinkan armada kami ditambah,"pungkasnya.

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved