Berita Kendari
Guru Penggerak Siap Jadi Pengawas dan Kepala Sekolah di Sultra, Etika Rosita: Harus Siap Memimpin
Guru Penggerak siap jadi syarat calon pengawas dan kepala, serta instruktur guru sekolah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Sebanyak 210 guru mengikuti refleksi dan evaluasi Program Pendidikan Guru Penggerak berlangsung di Hotel Zahra Syariah Kendari, Selasa (27/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut, seakan mengampanyekan Guru Penggerak siap ikuti syarat jadi calon pengawas dan kepala sekolah, serta instruktur guru sekolah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Kapokja) Program Pendidikan Guru Penggerak Balai Guru Penggerak Sultra, Etika Rosita.
Etika Rosita mengatakan Guru Penggerak telah mumpuni dengan pendidikan yang diterima sesuai visi untuk melahirkan generasi memiliki karakter profil belajar pancasila.
Baca juga: Link Daftar Guru Penggerak di https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id, Berikut Syaratnya
Meski demikian, Etika Rosita menuturkan hal ini bukan sebagai inti dari program guru penggerak walau memang outputnya kearah tersebut.
"Mereka harus sudah siap menjadi pemimpin pembelajaran di sekolahnya yang akan mendidik Sumber Daya Manusia baik dari jenjang TK hingga SMA," katanya pada Selasa (27/12/2022).
"Sesuai visi Menteri Pendidikan yaitu akan melahirkan generasi yang memiliki karakter profil belajar pancasila. Mereka ini sudah siap menjadi kepala sekolah atau pengawas atau menjadi instruktur," tambahnya.
Kata Etika Rosita, pengalaman dan pendidikan yang didapatkan selama mengikuti program guru penggerak dirasanya telah siap sebagai yang dimaksud.
"Mereka sudah jago. Karena mereka sudah jago IT juga. Visi pendidikan yang diajarkan seperti Ki Hajar Dewantara mereka sudah khatam," ucapnya.
Namun, Etika Rosita menuturkan hal ini juga harus jadi perhatian pemerintah daerah untuk memberdayakan guru penggerak sebagai tujuan sebagaimana mestinya dalam peraturan UU.
"Sertifikasi Guru Penggerak. Ini harus ada sosialisasi, advokasi dan audiensi terhadap pemerintah daerah," ujarnya.
"Insha Allah tahun depan kami akan coba masuki itu pada pemimpin tertinggi di daerah. Agar tamatan ini betul-betul diberdayakan mereka," imbuhnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi Guru Penggerak ini adalah apresiasi tertinggi yang telah dilakukan pemerintah pusat melalui balai guru penggerak.
"Jika apresiasi yang lain, Pemda memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu caranya dengan memberikan dukungan kepada guru-guru di sekolah," tuturnya.
Baca juga: KGSB Majukan Kemampuan Literasi Menulis Tenaga Pendidik Peringati Hari Guru, Dipandu Jurnalis Senior
Sebelumnya, sebanyak 210 guru mengikuti refleksi dan evaluasi Program Pendidikan Guru Penggerak berlangsung di Hotel Zahra Syariah Kendari.
Guru Penggerak ini tersebar di sejumlah daerah di Sultra, misalnya Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Muna barat, Konawe, dan Bombana. (*)
(Tribunnews Sultra.com/Husni Husein).