Video Viral
Bella Korompot Push Up di Kantor Polisi, Hukuman Usai Video Viral Hebohkan Media Sosial
Lelaki bernama Tomi yang memerankan video viral Bella Korompot disuruh push up di kantor polisi. Ini adalah hukuman usai videonya hebohkan medsos.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ternyata pemeran video viral Bella Korompot yang menghebohkan media sosial adalah seorang lelaki benama Tomi.
Kini lelaki berusia 21 tahun tersebut telah ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Setelah ditangkap, Tomi langsung mendapatkan hukuman, disuruh push up di kantor polisi.
Momen ketika pemeran video Bella Korompot push up terekam jelas dalam video yang diunggah di media sosial berikut ini.
Video tersbut beresumber dari instagram story akun @angga_suyatman yang diposting kembali oleh beberapa warganet di Facebook.
Dalam video itu terlihat tulisan: "Selamat pagi tommy. Jangan lupa olahraga spya badan terjaga".
Terdengar juga suara lelaki memerintahkan agar sosok dalam video tersebut melakukan push up yang benar.
"Turun kebawah, turun kebawah. Satu, trus, dua, tiga, empat, lima, enam," ujar lelaki dalam video, diikuti dengan gerakan Tomi yang terkapar.
Baca juga: Bella Korompot Ditangkap Polisi, Ternyata Sosok Pemeran Video Viral Adalah Lelaki Bernama Tomi
Baca juga: Profil RD Pemeran Video Kebaya Hijau Viral di TikTok & Twitter, Pemilik Salon Kecantikan dan Laundry
Saat push up, Tomi terlihat tak mengenakan baju.
Tampanya, ia tak terbiasa dengan gerakan tersebut. Kemungkinan karena fisiknya lemah.
Menurut informasi yang berkembang, Tomi bukanlah lelaki tulen. Ia adalah seseorang yang disebut sebagai wanata pria (waria).
Klaim bahwa Tomi adalah seorang waria terlihat jelas dalam beragam video yang diunggah wargenet di Facebook.
Seorang pemilik akun Facebook Windhy Datunsolang mengungah tiga video, merekam momen ketika Tomi telah digelandang ke kantor polisi.
Di dalam salah satu video terdengar suara laki-laki sedang berbicara.
Pembicaraan itu terjadi ketika Tomi sedang mejalani pemeriksaan di kantor polisi.