Berita Sulawesi Tenggara
La Kojo Napi Terorisme Asal Muna Sulawesi Tenggara Bebas dari Lapas Lampung, Dipulangkan ke Sultra
Muhammad Fajar AP alias La Kojo Bin Laode Guru Tua (45) seorang napi terorisme asal Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bebas.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Aqsa
La Kojo kemudian berangkat menuju Bandara Raden Intan Lampung dengan pengawalan ketat sejumlah personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Alasan La Kojo Dibebaskan
Muchamad Mulyana mengatakan napiter Muhammad Fajar AP mendapatkan pengurangan masa tahanan setelah berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kemudian yang bersangkutan mendapatkan pengurangan masa tahanan karena sudah menyampaikan ikrar setia kepada NKRI,” katanya dikutip TribunnewsSultra.com.
Selain itu, napi terorisme yang dikenal dengan nama La Kojo Bin Laode Guru Tua (45) tersebut berkelakuan baik selama menjalani masa tahanan.
“Kemudian berkelakuan baik mengikuti program deradikalisasi yang dilakukan oleh Lapas maupun BNPT,” jelasnya.

Dengan dasar syarat-syarat tersebut, kata Mulyana, yang bersangkutan mendapatkan pengurangan hukuman.
“Namun surat keputusan pengurangan hukuman baru kita terima dan sudah diproses maka pagi ini yang bersangkutan telah selesai menjalani masa pidananya,” ujarnya.
Kalapas juga menjelaskan bahwa pembebasan yang dilakukan pagi tersebut telah sesuai hasil koordinasi dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
“Sebenarnya ini sudah kami koordinasi ke dengan Densus maupun BNPT, dimana yang bersangkutan langsung akan di pulangkan ke kampung halamannya oleh Densus,” katanya.
“Karena memang jadwal pesawat yang terbang kesana jam 7 pagi. Jadi kita perhitungkan sampai ke bandara jam setengah 6 pagi, maka kita lakukan pembebasannya dari Lapas Kelas IIA Kota Metro,” jelas Maulana menambahkan.
Kalapas juga mengaku bahwa La Kojo telah telah menjalani masa tahanan dengan baik di Lapas Metro.
“Perilaku yang bersangkutan baik, bersama dia orang narapidana terorisme lainnya berperilaku wajar, kooperatif, dan berkomunikasi dengan baik,” ujarnya.
Baca juga: Viral Ibu Bhayangkari Asal Kendari Ungkap Poligami Suami Perwira Polisi di Kaltara dan Adik Kandung
“Baik dengan petugas maupun sesama narapidana yang lain serta aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sholat berjamaah di Lapas,” katanya menambahkan.
Kini napiter di Lapas Metro menyisakan dua orang.