Berita Kendari
Warga Tak Lihat Mobil Penyapu Jalan Digunkanan, Kepala DLHK Kendari Beberkan Alasannya
Merga meragukan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tak pernah mengoperasikan mobil penyapu jalan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sebenarnya memiliki Road Sweeper.
Namun jarang sekali seseorang melihat mobil penyapu jalanan tersebut beroperasi.
Ini menimbulkan pertanyaan publik, apakah mobil tersebut rusah sehingga tak pernah lagi digunakan?
Menanggapi dugaan ini, Kepala DLHK Kota Kendari Nismawati menjelaskan, mobil tersebut beroperasi pada dini hari.
"Jadi kalau misalnya masyarakat tidak melihat, karena memang operasinya subuh," tuturnya menjelaskan saat ditemui di Kendari, Selasa (13/12/2022).
Nismawati menegaskan, melarang operasi Road Sweeper pada siang hari karena masih ramai aktivitas kota.
DLHK Kendari menghawatirkan terjadinya kecelakaan lalu lintas apabila beroperasi disaat masyarakat tengah sibuk beraktivitas.
"Saya melarang beroperasi ketika sudah banyak kendaraan yang lalu lalang, apalagi ukurannya besar, takutnya ada yang menabrak atau ditabrak," bebernya.
Baca juga: Suasana Lippo Plaza Kendari Tampak Sepi Usai The Park Kendari Diresmikan di Sulawesi Tenggara
Baca juga: Catat Ini Syarat Pelaku UMKM Obat Herbal Agar Terdaftar BPOM Dibagikan Kepala Balai POM Kendari
Nismawati memang mengakui mobil tersebut sempat tidak beroperasi karena sedang mencari pengemudi yang cocok.
"Bukan kerusakan mesin itu hanya human error, karena manusianya saja. Untungnya pihak ketiga mau memperbaiki, karena memang ada garansi satu tahun setengah," tegasnya.
Sebab pengemudi sebelumnya, kata dia, kurang paham menggunakan alat-alat elektrik yang menjadi bagian dari mobil tersebut.
"Masalahnya itu disupirnya. Nah, memang waktu itu, syarat dari pihak ketiganya, drivernya harus mengerti tentang mobil, istilahnya tahu perbaiki kerusakan-kerusakan kecil, karena mobil tersebut elektriknya benar-benar rumit," jelasnya.
"Tapi waktu itu saya hanya melihat yang penting bisa bawa mobil, terus dia bisa bangun jam 2 dini hari. Karena memang itu hitungan saya, ketika masyarakat bangun itu mobilnya sudah selesai beroperasi. Jadi sekarang sudah ganti supirnya, sekarang itu yang mengerti tentang elektrik begitu," tutupnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)