Deretan Peringatan Tanggal 28 November, Hari Menanam Pohon, Hari Dongeng, Revolusi Oranye di Ukraina
Berikut ini deretan peringatan setiap tanggal 28 November mulai dari Hari Menanam Pohon, Hari Dongeng, hingga Revolusi Oranye di Ukraina.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini deretan peringatan setiap tanggal 28 November mulai dari Hari Menanam Pohon Indonesia, Hari Dongeng Nasional, hingga Revolusi Oranye di Ukraina.
Setiap peringatan di tanggal 28 November ini seakan mengulang sejarah tentang banyaknya peristiwa penting.
Hal tersebut nantinya diperingati untuk bisa kembali melihat sejarah masa lampau atau dengan beragam tujuan nantinya.
Untuk setiap tanggal 28 November nampaknya sejumlah peristiwa besar pun terjadi.
Tahun 2022, tanggal 28 November ini jatuh pada hari Senin.
Baca juga: Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu Beri Peringatan, Sanksi ASN yang Berpolitk Praktis Saat Pemilu
Faktanya, deretan peringatan penting dalam sejarah yang diperingati.
Berikut ini deretan peringatan tanggal 28 November:
1. Hari Menanam Pohon
Setiap tanggal 28 November 2022 diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia.
Peringatan ini tentunya membuat kita tersadar betapa pentingnya pohon bagi kehidupan.
Sosok dibalik peringatan ini, ialah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 Oktober 2008 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia.
Adapun tujuan dibuatnya Hari Menanam Pohon Indonesia adalah untuk memasyarakatkan gerakan tanam dan pelihara pohon secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa.
Hari ini dilatarbelakangi pencanangan Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon di Desa Cibadak, Tanjungsari, Kabupaten Bogor pada tanggal 28 November 2007.
Aksi ini menjadi awal dimulainya kegiatan menanam selama bulan Desember 2007 sebagai Bulan Menanam Nasional.
Oleh karena itu, berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2008, Hari Menanam Pohon Indonesia dilanjutkan dengan penetapan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional.
Gerakan ini diharapkan dapat menjadi momentum strategis dalam mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.
Baca juga: Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November, Mahacala UHO dan Pemkot Kendari Tanam 500 Pohon
Setiap tahunnya peringatan ini bakal digelar dengan berbagai cara.
Tentunya tetap menjadikan penanaman pohon sebagai agenda utama.
Temanya yang diberikan setiap tahunnya pun berbeda-beda.
Tahun sebelumnya, atau 2021 Hari Menanam Pohon Indonesia dengan tema Hijaukan Indonesia pada 28 November 2021.
Sulawesi Tenggara pun turut merayakan.

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Mahacala UHO Kendari melakukan penanam pohon sebanyak 500 bibit pohon.
Sebanyak 500 bibit pohon ini ditanam pada sepanjang trotoar jalan Boulevard Kendari, Lepo-Lepo, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (28/11/2021).
Mulai dari depan SMP Negeri 15 Kendari hingga di depan taman kolam retensi.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kendari Ratna Sakay mengaku sangat mendukung kegiatan yang diinisiasi Mahacala dan beberapa komunitas mahasiswa tersebut.
Menurut Ratna Sakay, menanam pohon di daerah perkotaan sangat penting.
Baca juga: Pj Wali Kota Kendari Kenakan Pakaian Adat Suku Tolaki Saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022
Ratna menyampaikan Pemerintah Kota Kendari sendiri sering melakukan penanam pohon setiap harinya.
Sehingga melalui kampanye ini, bertujuan agar partisipasi masyarakat bisa lebih luas.
Hari Dongeng Nasional diperingati setiap 28 November, bertepatan dengan hari lahir legenda dongeng Indonesia, Drs Suyadi, atau yang biasa dikenal dengan nama Pak Raden.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kemdikbud.go.id, 28 November 2015, kecintaan Pak Raden pada dunia anak-anak, cerita, dan lagu, telah menginspirasi banyak orang.

Karya-karyanya telah menjadi teman masa kecil bagi generasi bangsa.
Hingga akhir hayatnya, Pak Raden terus berpartisipasi, berkontribusi, dan berjuang dalam menghadirkan dongeng di tengah masyarakat.
Saat itu, para pegiat dongeng yang berkumpul dalam sebuah Forum Dongeng Nasional, meyakini bahwa sudah saatnya dongeng perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar dari seluruh masyarakat Indonesia.
Sebuah hari peringatan dirasakan dapat berfungsi sebagai pengingat atas kebaikan yang dongeng bawa dalam kehidupan masyarakat.
Baca juga: La Ode Ahmad Monianse Pimpin Upacara Peringatan HUT Kota Baubau Sulawesi Tenggara
Hari ulang tahun Pak Raden dirasa sangat tepat untuk disandingkan dengan dongeng, karena seluruh hidupnya pun memang tidak pernah lepas dari dunia hikayat.
Sosok fenomenal dari Pak Raden akan kekal dalam perayaan Hari Dongeng Nasional ini.
Selain itu, Hari Dongeng Sedunia pun menjadi sebuah peringatan penting sepanjang sejarah.
Namun perayaannya pun berbeda dengan di Indonesia.
Hari Dongeng Sedunia ini dirayakan 20 Maret setiap tahunnya.
Baca juga: Deretan Hari-hari Peringatan 14 Oktober 2022, Mulai Dari I Love You, Standar Dunia & Telur Sedunia
Kita bisa memperingati Hari Dongeng Nasional ini dengan menceritakan beragam kisah atau cerita rakyat menarik.
Terlebih Indonesia memiliki banyak dongeng-dongeng rakyat untuk anak Indonesia yang memiliki nilai dan makna kehidupan.
3. Revolusi Oranye di Ukraina
Saat ini perang terus berlangsung di Ukraina.
Meski demikian, Ukraina menjadi sebuah negara yang cukup menjadi perhatian dunia saat ini.
Dalam perjalanan sejarahnya, sempat terjadi insiden yang dikenang sepanjang masa.
Baca juga: Video Viral TikTok Lelaki Nikahi Dua Wanita di Satu Pelaminan Netizen: The Real Sikok Bagi Duo
Insiden tersebut bernama Revolusi Oranye, adalah rangkaian protes dan even politik yang terjadi di Ukraina mulai akhir November 2004 hingga Januari 2005, tepat setelah selesainya pemilu Ukraina tahun 2004 yang dituding telah dicemari oleh korupsi besar-besaran, intimidasi terhadap para pemberi suara, dan penipuan hasil pemilu.
Kiev, ibu kota Ukraina, menjadi pusat gerakan revolusi ini dengan ribuat pemrotes berdemonstrasi setiap hari.
Protes yang menjalar ke seluruh negeri tersebut berhasil dan hasil pemilu dibatalkan serta pemilu ulang diselenggarakan oleh pemerintah pada tanggal 26 Desember, 2004.

Di bawah tekanan pengamat internasional dan lokal, pemilu ulang ini disebut sebagai "bersih dan bebas".
Hasil akhir menunjukkan kemenangan bagi Victor Yushchenko yang pada pemilu pertama dikalahkan oleh pesaingnya, Victor Yanukovych.
Yushchenko dinyatakan pemenang pemilu dan diangkat menjadi presiden pada tanggal 23 Januari 2005 di Kiev.
Meski tak menjadi sebuah peringatan setiap tahunnya, namun jejak politik Ukraina tergambar dalam peristiwa tersebut.
(TribunnewsSultra/Desi Triana)