Berita Baubau
Wali Kota Baubau Sultra Pimpin Upacara HGN 2022, Mendikbudristek Minta Para Guru Terus Berinovasi
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di lapangan lembah hijau, Jumat (25/11/2022).
Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse memimpin upacara Hari Guru Nasional (HGN) di Lapangan Lembah Hijau, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Jumat (25/11/2022).
Pada pelaksanaan upacara, La Ode Ahmad Monianse serta para guru di Kota Baubau hadir dengan mengenakkan pakaian adat Kesultanan Buton.
Dalam sambutannya, Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse membacakan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
"Tiga tahun yang lalu, kita melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar, ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah kita lewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi," ucap Monianse membacakan pidato Mendikbudristek.
Baca juga: Pemkab Konawe Sultra Buka Rekrutmen PPPK 886 Guru, 1608 Nakes dan 80 Tenaga Teknis
Kata dia, ketangguhan itu didorong oleh kemauan untuk berubah dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Ini juga didorong dari semangat para Guru untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa semuanya untuk melompat ke masa depan.
Mungkin diantara kalian, sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan.
"Memang pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman, jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah," ucapnya.
Ia mengatakan, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, namun dari dari Kemendikbudristek juga terus memacu diri untuk terus melakukan inovasi dan mengubah cara pandang serta cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.
"Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan Kemendikbudristek pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi," terang Monianse.
Sehingga kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan dari Kemendikbudristek, melainkan itu perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.
Dalam Platform Merdeka Mengajar, lanjutnya, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain.

Dihadapan para guru, Monianse mengatakan, Kemendikbudristek membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.
Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
"Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik baginya," jelas Monianse.
Baca juga: IZI Sulawesi Tenggara Salurkan 20 Paket Sembako ke 20 Pahlawan Keluarga Guru Ngaji dan Buruh
"Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas, sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak dan tentunya Kemendikbudristek masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara untuk menjadi Guru Penggerak dalam memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia," tambahnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)