Piala Dunia 2022

Profil Andre Onana, Kiper Timnas Kamerun Gege Lawan Swiss, Ternyata Adik Eks Liga Pemain Indonesia

Simak profil Andre Onana, kiper Timnas Kamerun yang tampil gege saat Swiss vs Kamerun di Piala Dunia 2022. Ternyata ia adik eks pemain Liga Indonesi.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Tribunnews.com
Profil Andre Onana - Penjaga gawang Kamerun Andre Onana (23) menendang bola selama pertandingan sepak bola Grup G Piala Dunia Qatar 2022 antara Swiss dan Kamerun di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha pada 24 November 2022. (Odd ANDERSEN/ AFP) 

Andre Onana berasal dari desa Nkol Ngok ke Yaounde, Kamerun.

Tampil di akademi Samuel Eto'o di Kamerun, Andre Onana lalu mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di akademi Barcelona La Masia.

Selama di Barcelona bertahun-tahun, Andre Onana lantas fasih berbahasa Spanyol, modal penting baginya untuk berkarier di Liga besar Eropa.

Kemudian Andre Onana menuju Ajax Amsterdam untuk menandatangani kontrak pertama dalam karier profesionalnya sebagai Kiper.

Sekarang, Andre Onana berseragam Inter Milan.

Jauh sebelum berkarier profesional, Andre Onana memang bermimpi akan menjadi Kiper.

Itu terjadi ketika Andre Onana menemani saudaranya di pertandingan dengan membawa sarung tangan di dalam tas.

Andre Onana duduk di pinggir lapangan, sembari memandang tiang gawang.

Baca juga: Prediksi Skor Portugal Vs Ghana di Piala Dunia 2022: Jadwal, Link Nonton, Head to Head, Berita Tim

Legenda Inter Milan, Samuel Eto'o adalah nama yang menggambarkan nasib Andre Onana.

Turnamen yang diselenggarakan oleh Akademi Samuel Eto'o adalah kesempatan bagi Andre Onana untuk unjuk gigi.

Diallo, salah satu pelatih, yang membuatnya memulai perjalanan yang luar biasa, hingga Andre Onana menjadi bagian dari Samuel Eto'o Foundation.

Sejak saaat itu, Andre Onana langsung mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan akademi Barcelona, La Masia.

La Masia menjadi rumahnya, berlatih dengan orang-orang muda terbaik di Eropa.

Pada Januari 2015 ia memulai karier profesional bersama Ajax Amsterdam.

Suhu dingin, bahasa baru, lingkungan yang sama sekali berbeda. Tidak mudah beradaptasi, tidak mudah di usia 19 tahun untuk mengemban status Kiper ketiga.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved