Berita Wakatobi
Pemuda di Wakatobi Kesal Gagal Nonton Piala Dunia 2022 Gegara Listik Padam, Jaringan Disebut Lelet
Tak semua bisa merasakan gempita dan semaraknya pembukaan Piala Dunia 2022. Pemuda di Wakatobi tak nonton gegara listrik padam.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Tak semua bisa merasakan gempita dan semaraknya pembukaan Piala Dunia 2022.
Salah satunya, sekumpulan pemuda di Wakatobi yang kesal gegara listrik padam tak bisa menonton tayangan perdana paling dinantikan di seluruh dunia itu.
Bahkan ingin menonton lewat streaming, tetap saja gagal gegara jaringan yang dirasa begitu lelet.
Hal tersebut yang diungkapkan Ardianta (25) pemuda asal Desa Pookambua, Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara pada TribunnewsSultra.com, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Semarak Piala Dunia 2022 di Warkop Kopi Daeng Kendari Puluhan Orang Tonton Aksi Ekuador vs Qatar
Ardin sapaannya mengaku cukup kesal karena tak bisa menyaksikan Piala Dunia 2022 di televisi.
"Tidak asik," katanya.
Awalnya, Ardianta bercerita, jika saat menyaksikan awal pertandingan Piala Dunia 2022 listrik masih menyala.
Namun, tepat jam 12 di detik-detik kick off babak pertama, tetiba listrik padam hingga jaringan ikut hilang.
Meskipun demikian, Ardianta tetap menunggu untuk agar listrik segera menyala.
"Pas mau kick off mati lampu dan hilang jaringan. Kita tunggu sampai jam 2 malam tidak hidup-hidup juga," jelasnya.
Ia pun menyebut sebelumnya pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Pulau Wangi-wangi tidak menginformasikan adanya pemadaman listrik seperti biasa.
"Baru tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada pemadaman listrik
. Jadi kita tidak tau menyalanya nanti jam brp," katanya.
Sampai pada akhirnya, listrik kembali menyala pukul 09.00 WITA.
Baca juga: Penampakan Luar Stadion Al Bayt Al Khor Lokasi Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar, Fasilitas Wah Gurun
Pemuda yang hobi mendaki ini juga mengaku sama sekali tak melanjutkan tontonannya lagi.
Ia tertidur karena disebutkannya setiap mati lampu di desa, jaringan pun ikut hilang atau lelet.