Opini

OPINI: Kemiskinan dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Bangsa

Salah satu tujuan dari Sustainable Deveploment Goals (SDGs) yaitu menghapus kemiskinan.

Istimewa
Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar Angkatan 2022, Muidu. 

Kelima, penyebab structural yang memberikan alas an bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial dan kebijakan pemerintah.

Ilustrasi kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan (Istimewa)

Masalah Kemiskinan

Kemiskinan dapat menimbulkan masalah lain seperti kelaparan, masalah kesehatan, kriminalitas dan sanitasi. 

Kelaparan merupakan salah satu akibat utama dari kemiskinan. Kelaparan dan ketidakcikupan konsumsi pangan merupakan suatru kondisi dimana seseorang secara kebutuhan dasar mengonsumsi makanan yang tidak cukup untuk menyediakan energy yang dibutuhka untuk hidup normal, aktif dan sehat. 

Kelaparan terjadi ketika mereka tidak dapat membeli kebutuhan pangan sehari-hari. 

Kelaparan juga dapat menimbulkan masalah lain seperti masalah kesehatan. Kelaparan dapat menyebabkan stunting dan gizi buruk akibat kurangnya nutrisi yang dibutuhkan tubuh atau biasa disebut malnutrition.

Kriminalitas dapat meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat kemiskinan. Orang-orang akan melakukan apapun demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, jikalau hal tersebut didukung oleh rendahnya tingkat pendidikan, maka yang terjadi adalah seseorang atau sekelompok orang akan menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka seperti mencuri, merampok, membobol bank sampaik pada pembunuhan. 

Baca juga: Angka Kemiskinan Kota Kendari Turun 0,1 % pada 2020, Disampaikan Wali Kota Saat HUT ke-190 Kendari

Sanitasi merupakan perilaku manusia yang disengaja untuk membudayakan kebiasaat hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan kotor atau berbahaya. 

Orang-orang dibawah garis kemiskinan cenderung tinggal dipinggiran kota, didekat rel kereta, hingga di pinggiran sungai atau kolong jembatan. Tentunya sanitasi di sekitar tempat tersebut tidak baik untuk kesehatan. 

Kelaparan, kriminalitas, sanitasi dan kesehatan dapat menjadi sebuah lingkaran permasalahan yang saling berkaitan. Kelaparan dapat menjadi sebuah jawaban dari adanya kriminalitas, juga dapat menjadi factor yang mempengaruhi konsisi kesehatan seseorang. 

Kesehatan seseorang juga dapat disebabkan karena sanitasi yang buruk. Seseorang yang kondisi kesehatannya terganggu dapat memicu kriminalitas yang disebabkan karena ketidakmampuan untuk membayar biaya pengobatan, sehingga ia bisa menghalalkan segala cara agar dapat membayar biaya pengobatan tersebut.

Program pemerintah yang dijalankan saat ini dinilai sudah baik secara konsep, namun belum bisa dinilai secara menyeluruh karena hanya sebagian kecil saja yang terealisasi.

Baca juga: Angka Kemiskinan Kota Kendari Turun 0,1 % pada 2020, Disampaikan Wali Kota Saat HUT ke-190 Kendari

Sementara kemiskinan juga masih dan semakin menjamur. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa solusi kehidupan secara menyeluruh dan sempurna termasuk permasalahan kemiskinan

Yang wajib kita ketahui bersama bahwa penyebab utama dari kemiskinan dari dulu hingga sekarang yaitu penyebab structural ketidakmerataannya distribusi pendapatan yang dilakukan pemerintah secara structural yang menyebabkan kemiskinan terjadi secara berkelanjutan. 

Solusi untuk mengatasi kemiskinan sehingga tujuan dari Sustainable Deveploment Goals (SDGs) tercapai yang bisa berdampak pada kemajuan bangsa ialah: 

  • Pertama, menciptakan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat Indonesia sebanyak-banyanya dan mengurangi pendatangan tenaga kerja asing. 
  • Kedua, masifkan upaya memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu terhadap kebutuhan pokok yang lebih tetap sasaran. 
  • Ketiga, peningkatan secara menyeluruh fasilitas untuk masyarakat seperti jalan, listrik dan fasilitas lainnya. 
  • Keempat, adanya pembatasan atau penghapusan pembayaran pajak dan retribusi daerah yang dapat merugikan usaha local atau orang miskin. 
  • Kelima, mengupayakan dalam perancangan perlindungan social yang lebih tepat sasaran. 
  • Keenam, mendirikan lembaga yang bergerak dalam bidang mikro sehingga dapat memberika asas manfaat kepada warga setempat. 
  • Ketujuh, melakukan perbaikan pendidikan dan fasilitas kesehatan masyarakat ke semua daerah yang ada tanpa pilih kasih. (*)

(TribunnewsSultra.com)

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved