Guru Hilang di Teluk Kendari
Kisah Pilu Pertemanan Dua Guru Tewas Melaut di Teluk Kendari, 'Sehidup Semati' Menjaring Ikan
Pilunya kisah dua guru yang melaut di Teluk Kendari, namun harus pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Mayor Laut PM Aswad pun berkoordinasi dengan KPP Kendari untuk mengevakuasi jenazah.
"Selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum," kata Eka Fathurrahman.
Tim Rescue KPP Kendari langsung datang membawa ambulans untuk memuat jenazah dan selanjutnya dibawa ke rumah duka.
Tangis keluarga seketika pecah menyaksikan dua sekawan ini sudah tidak bernyawa padahal masih dalam keadaan sehat sebelum kembali turun ke laut.
Kepala SMA Negeri 9 Kendari, Aslan membenarkan Herman merupakan salah satu guru di sekolah yang terletak di Kelurahan Benua-benua, Kecamatan Kendari Barat itu.

"Benar, almarhum guru di SMA Negeri 9 Kendari," ucap Aslan saat dihubungi melalui telepon, pada Senin (17/10/2022).
Menurut Aslan, dirinya berkomunikasi terakhir dengan Herman saat acara Maulid Nabi Muhammad di sekolah pada Sabtu (15/10/2022).
Saat itu, Herman sibuk mengambil dokumentasi acara untuk berkas program Kemendikbud Ristek Guru Penggerak.
Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia dimulai tahun 2020.
"Almarhum dalam kondisi sehat, tidak ada masalah. Orangnya aktif, karena dia satu-satunya guru penggerak," ungkapnya.
Baca juga: Dua Guru SMA di Kendari Tak Pulang Usai Melaut, 1 Ditemukan Meninggal Dunia, Guru MAN 1 Masih Dicari
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman ungkap penyebab meninggalnya guru SMA Negeri 9 Kendari bernama Herman.
Kombes Pol M Eka Fathurrahman mengatakan, hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menyebutkan Herman meninggal dunia akibat lemas.
"Jadi penyebab meninggal dunia karena lemas akibat tenggelam dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kombes Pol M Eka Fathurrahman via WhatsApp, pada Senin (17/10/2022).
Sementara, korban La Mbolosi belum diketahui penyebab meninggalnya, karena tak dilakukan visum et repertum.
Sebab, keluarga korban langsung membawa La Mbolosi ke rumah duka di Jl Nanga-Nanga, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. (*)
(TribunnewsSultra/Fadli Aksar)