Berita Kendari
Pengurus KAHMI Sultra Dilantik 19 Oktober, Ketua Presidium Ruksamin Sebut Tidak Ada Lagi Dualisme
Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal dilantik pada 19 Oktober 2022 mendatang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal dilantik pada 19 Oktober 2022 mendatang.
Ada 217 pengurus wilayah KAHMI Sultra yang akan dilantik untuk periode 2022-2027.
Kepengurusan ini merupakan hasil musyawarah wilayah atau Muswil KAHMI Sultra yang dilaksanakan 5 September 2022 lalu, dengan koordinator presidium terpilih Bupati Konawe Utara, Ruksamin.
Ruksamin mengatakan, sebelum pelantikan sejumlah agenda dilaksanakan mulai dari peresmian gedung serbaguna sekretariat KAHMI dan masjid.
Kemudian lanjutkan pengukuhan pengurus KOHATI dan pelantikan pengurus KAHMI Sulawesi Tenggara serta rapat kerja wilayah.
Baca juga: Kepala Biro Kesra Setda Sulawesi Tenggara Yusmin Pimpin KAHMI Sultra Periode 2022-2027
"Pelantikan nanti akan dipimpin langsung Koordinator presidium Majelis Nasional KAHMI Doli Kurnia. Sedangkan KOHATI juga dilantik koordinar presidium KOHATI pusat," ujar Ruksamin.
Ruksamin mengungkapkan, pengurus yang bakal dilantik telah mendapat Surat Kepengrusan (SK) pengesahan dari majelis nasional KAHMI.
Bupati Konawe Utara ini menuturkan, meskipun hasil muswil sebelumnya ada dualisme kepengurusan yakni KAHMI presidium dan KAHMI presidensial versi Yusmin.
Namun, terkait maslah tersebut sudah terselesaikan dengan adanya SK pengesahan Majelis Nasional KAHMI.
"Jadi yang ada sekarang presidium majelis wilayah KAHMI Sulawesi Tenggara, tidak ada lagi dualisme," ucap Ruksamin.
Sementara itu, Presidium KAHMI Sultra, Muhamad Endang, menambahkan, dalam presidium kepengurusan KAHMI Sultra periode 2022-2027 nama Yusmin juga termasuk yang bakal dilantik pada 19 Oktober 2022 nanti.
Menurutnya, perbedaan pandangan dan gagasan saat Muswil merupaka hal yang wajar di KAHMI.
Selain itu, organisasi ini juga diisi dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda sehingga wajar jika terjadi dinamika dan perbedaan gagasan saat Muswil.
"Tapi setelah muswil semua itu akan kembali bersatu untuk KAHMI," ujar Endang. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)