Liga 1

Andik Kehilangan 4 Anggota Keluarga saat Kerusuhan Kanjuruhan, Saksi Ganasnya Gas Air Mata Aparat

Salah satu suporter bernama Andik kehilangan istri, dua anak, dan satu keponakannya ketika tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Sosok Andik Harus Kehilangan 4 Anggota Keluarga saat Kerusuhan Kanjuruhan, Saksi Ganasnya Gas Air Mata Aparat saat duel Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang suporter bernama Andik kehilangan istri, dua anak, dan satu keponakannya ketika tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi, Sabtu (1/10/2022), saat duel Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Andik menuturkan ia harus kehilangan keluarganya saat menonton laga ini. Namun nasib pilu harus menimpa dirinya dan keluarga.

"Saya nonton ramai-ramai, keluarga saya yang meninggal empat, istri saya, dua anak saya, dan keponakan saya," ucap Andik dikutip TribunJakarta.

Wajah Andik terlihat lesu, kehilangan empat orang terdekat tentu bukan hal yang mudah.

Baca juga: Kerusuhan dan Kekalahan Arema FC, Javier Roca Siap Dipecat hingga Manajemen Legowo Disanksi Berat

Atas keajian ini membuat sosok Andik berusaha tabah. Kepada awak media, ia menceritakan kronologi awal kerusuhan menewaskan 125 orang tersebut.

Ia pun menceritakan saat itu bersama istri, tiga anaknya, dan keponakannya menonton pertadingan Arema FC VS Persebaya di Tribun 13.

Seusai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya, kerusuhan mendadak pecah.

Menurut Andik bercerita tiba-tiba ada tembakan gas air mata melayang ke Tribun 13, penonton pun langsung panik dan berusaha menyelamatkan diri, termasuk Andik.

Ia menggendong anaknya yang baru berusia 1,5 tahun. Namun dirinya terpisah dari istri dan dua anaknya yang lain.

Baca juga: Panitia Ngeyel Tak Patuhi Saran Aparat di Laga Arema FC Vs Persebaya, Mahfud: Dilaksanakan Sore

"Saya ada di Tribun 13, langsung pisah, gugup dan bingung," ucap Andik.

Saat berada di kepungan gas air mata yang membuat mata perih dan dada sesak Andik lalu melempar balitanya dari atas tribun ke bawah tangga, dekat pintu keluar.

Di kepala Andik saat itu, yakni anaknya harus selamat.

"Ini posisinya saya lempar ke bawah, 1,5 meter," kata Andik.

Andik mengaku kala itu istri dan dua anaknya masih berada di Tribun 13.

"Istri dan anak saya masih di Tribun 13, sudah enggak kepikiran, sudah bingung, sudah enggak inget," kata Andik.

Andik dan balitanya berdesakkan dengan puluhan ribu orang di tangga yang mengarah ke pintu keluar Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Liga 1 Arema FC Vs Persebaya, 127 Tewas hingga Gas Air Mata Petugas Tuai Protes

Andik melakukan segala cara agar bisa keluar dari Stadion Kanjuruhan.

"Dikunci tidak bisa keluar, gimana caranya bisa keluar, saya bawa anak kecil, sudah enggak keingetan teman dan anak," katanya.

Akhirnya Andik dan balitanya bisa selamat. Tapi sayang istri, dua anaknya, dan keponakan Andik tak bisa selamat.

Dua anak Andik ditemukan meninggal dunia di dalam Stadion Kanjuruhan. Sementara istrinya ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah sakit

"Kepisah, anak saya dua di stadion, istri saya jam setenga dua baru ketemu," kata Andik. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved